Cegah Inflasi Tinggi, BI Jateng Bangun Rumah Kompos di Blora

Klaster rumah kompos
Kepala KPw BI Jateng Rahmat Dwisaputra saat meninjau klaster rumah kompos yang terintegrasi antara kandang sapi dengan pertanian cabai.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah masih memprediksi, jika inflasi di awal tahun masih tinggi.

Salah satunya karena kenaikan harga beberapa komoditas pangan, khususnya hortikultura.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan inflasi tersebut dipengaruhi beberapa faktor, yang bisa mengganggu pasokan komoditas pangan khususnya hortikultura. Hal itu dikatakan di sela peresmian rumah kompos di Kabupaten Blora, kemarin.

Rahmat menjelaskan, berbagai hambatan juga bisa memengaruhi rantai pasok komoditas global.

Guna mengantisipasi hal tersebut, pihaknya bersama pemerintah daerah dan stakeholders terkait berkomitmen untuk bersinergi mengendalikan angka inflasi yang disebabkan komoditas pangan.

Menurutnya, salah satu program pengendalian inflasi yang dilaksanakan jajaran KPw BI Jateng adalah pendampingan klaster komoditas penyumbang inflasi.

Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi komoditas penyumbang inflasi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan.

“Pendampingan klaster dilakukan dari hulu ke hilir melalui pemberian bantuan teknis berupa pelatihan serta sarana dan prasarana pendukung. Program klaster ketahanan pangan yang dilaksanakan di Kabupaten Blora adalah klaster cabai terintegrasi sapi potong,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, program tersebut dilaksanakan berdasarkan identifikasi yang telah dilakukan jajarannya sesuai potensi peternakan sapi potong di Blora merupakan salah satu terbesar di Jateng.

Selain itu, terdapat pula potensi pertanian cabai yang dapat dikembangkan melalui sistem pertanian terpadu saling mendukung dengan sasaran tiga kelompok tani atau ternak.

“Pendampingan klaster ditujukan pada peningkatan skala ekonomi, penguatan kelembagaan dan perluasan kemitraan atau kerja sama dengan lembaga penunjang bisnis melalui pemberian bantuan teknis dan Program Sosial Bank Indonesia,” pungkasnya. (Bud)