Dompet Dhuafa Resmikan Program Air Untuk Kehidupan Di Lereng Merbabu Atasi Akses Air Bersih

Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa meresmikan program Air Untuk Kehidupan di Lereng Merbabu Boyolali Jawa Tengah untuk mengatasi akses air bersih. (Foto Dok. Dompet Dhuafa)

Boyolali, Idola 92.6 FM – Dompet Dhuafa Jawa Tengah melakukan aksi kemanusiaan dengan membantu warga Desa Jlarem di Lereng Gunung Merbabu Boyolali untuk mendapatkan akses air bersih. Aksi kepedulian itu diwujudkan dengan membangun saluran pipa air bersih yang menghubungkan sumber mata air di puncak Gunung Merbabu dengan rumah warga di Desa Jlarem, Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali pada Selasa (15/08/2023).

Turut hadir dalam peresmian program air untuk kehidupan (AUK) tersebut, yakni Ustaz Herman Budianto selaku General Manager Lingkungan dan Budaya Dompet Dhuafa. Herman menyampaikan bahwa program ini dapat terwujud dari kepedulian para donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara.

“Alhamdulillah melalui wasilah ini dapat tersalurkan kembali titipan para donatur Dompet Dhuafa dari seluruh Nusantara. Semoga dengan hadirnya fasilitas ini dapat menjadikan aktivitas serta ibadah masyarakat semakin mudah dan nyaman,” demikian disampaikan oleh Ustaz Herman Budianto dalam sambutannya.

Diketahui desa tertinggi di lereng Gunung Merbabu tersebut kesulitan mendapatkan air bersih terutama di musim kemarau. Sebab, lanskap di Desa Jlarem membuat masyarakat tidak dapat menggali sumur karena tanah yang berbatu dan letaknya yang berada di dataran tinggi. Sehingga, masyarakat di sana bergantung pada air hujan untuk mengairi perkebunan.

Sementara itu, untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat mengalirkan air dari sumber mata air dari puncak gunung merbabu menggunakan pipa yang disambungkan untuk di tampung dalam sebuah tangki penampungan agar dapat dialirkan ke pemukiman warga.

Kepala Desa Jlarem, Teguh Karyanto mengungkapkan, atas kondisi kontur wilayah tersebut, menyulitkan warga yang sebagian besar mencari nafkah dengan bertani. Bahkan, tidak sedikit tanaman yang gagal panen akibat kekeringan ini. “Untuk itu, saya sangat mengapresiasi inisisasi program dari Dompet Dhuafa dengan program Air Untuk Kehidupan ini,” ujarnya.

Teguh menjelaskan, di Desa Jlarem ini, ada total tujuh dukuh dan hampir semuanya kesulitan mendapatkan air bersih. Hal ini menjadi masalah besar bagi warganya yang mencari penghidupan dengan bertani. Apalagi, sekarang musim kemarau. Oleh karena itu, ia menyambut baik program Air Untuk Kehidupan ini yang di inisiasi oleh Dompet Dhuafa.

“Saya mewakili masyarakat di Desa Jlarem menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada donatur Dompet Dhuafa di seluruh Nusantara atas terwujudnya program ini,” ujar Teguh saat menyambut kedatangan tim Dompet Dhuafa.

Senada dengan kondisi kemarau di Jawa Tengah, Zaini Tafrikhan selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jawa Tengah juga menyampaikan, dalam tiga bulan terakhir Dompet Dhuafa Jawa Tengah sudah mendapat laporan dan pengajuan bantuan air bersih di beberapa wilayah yang kekeringan.

Dari bulan juni – awal Agustus 2023, Dompet Dhuafa Jawa Tengah mendapatkan laporan kekeringan di wilayah Demak, Wonogiri, Cilacap dan Boyolali. “Alhamdulillah beberapa titik sudah kita drop tangki air bersih untuk di konsumsi langsung. Selebihnya kita buatkan program pipanisasi seperti yang ada di Boyolali ini,” tuturnya. (ims/her)