Ekspor Nonmigas Asal Jateng Didominasi Produk Pakaian

Ekspor
Ilustrasi/Istimewa

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, ekspor nonmigas pada November 2022 terhadap Oktober 2022 mengalami peningkatan dan peningkatan terbesar nilai ekspor nonmigas terjadi pada sepuluh komoditas utama. Beberapa komoditas itu di antaranya adalah komoditas pakaian dan aksesorisnya (bukan rajutan) naik USD37,26 juta.

Statistisi Ahli Madya BPS Jateng Arjuliwondo mengatakan komoditas pakaian memberikan peran terhadap total ekspor nonmigas sebesar 21,77 persen pada Januari-November 2022. Hal itu dikatakan melalui siaran pers secara virtual, kemarin.

Arjuliwondo menjelaskan, komoditas lain yang juga mengalami peningkatan adalah barang dari kulit samak naik sebesar USD10,12 juta (21,64 persen) dan serat stapel buatan naik USD9,69 juta atau 79,36 persen. Kemudian diikuti perabot, lampu dan alat penerangan turun sebesar USD4,58 juta atau 7,47 persen.

Menurutnya, secara keseluruhan nilai ekspor Jawa Tengah pada November 2022 sebesar USD905,88 juta atau naik 3,93 persen dibanding ekspor pada Oktober 2022.

“Ekspor impor Jawa Tengah cukup menggembirakan, bulan November ini mengalami penurunan defisit ya. Ekspor November 2022 tercatat USD905,88 juta. Sedangkan impor mengalami penurunan sebesar 7,71 persen jika dibandingkan Oktober 2022,” kata Arjuliwondo.

Lebih lanjut Arjuliwondo menjelaskan, Amerika Serikat masih menjadi negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai USD343,95 juta disusul Jepang USD75,48 juta dan Tiongkok USD61,61 juta. Kontribusi ketiganya sebesar 56,07 persen selama Januari-November 2022.

“Neraca perdagangan Jawa Tengah pada November 2022 defisit USD197,00 juta. Neraca perdagangan migas mengalami defisit USD515,70 juta, sedangkan neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus USD318,70 juta,” pungkasnya. (Bud)