IHSG Alami Tren Pelemahan di Awal Tahun

Bursa Efek Indonesia

Semarang, Idola 92,6 FM – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, perkembangan pasar saham domestik menunjukkan pelemahan sebesar 2,34 persen date to date. Sementara itu, IHSG
sejak awal tahun juga telah melemah sebesar 2,87 persen year to date.

Kepala Kantor Perwakilan BEI Jawa Tengah 1 Fanny Rifqi mengatakan apabila dicermati lebih dalam, maka pelemahan IHSG didorong aksi jual saham-saham di sektor komoditas energi. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers secara daring, kemarin.

Fanny menjelaskan, hal itu sejalan kebijakan dari Tiongkok untuk kembali melakukan impor batu bara dari Australia. Akibatnya, berpotensi menurunkan pasokan batu bara dari perusahaan dalam negeri ke Tiongkok.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu panik menyikapi dinamika yang terjadi. Para investor disarankan lebih selektif dalam memilih saham.

“Terkait perkembangan pasar saham domestik di awal tahun menunjukkan IHSG sejak awal tahun dari 2-5 Januari sebanyak -2,87 persen year to date. Selain itu juga untuk investor asing year to date mencatatkan penjualan bersih di pasar saham sebesar Rp1,68 triliun,” kata Fanny.

Lebih lanjut Fani menjelaskan, investor asing justru terjadi pembelian bersih di pasar obligasi sebesar Rp2,55 triliun. Sementara bila ditinjau dari sentimen global yang lebih luas terkait pertumbuhan ekonomi, ada potensi jika pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mengalami penurunan.

Apabila dilihat dari sektor-sektor yang ada di Bursa Efek Indonesia, dari 12 subsektor yang ada ternyata ada satu mengalami kenaikan yaitu kesehatan.

“Sektor kesehatan mengalami kenaikan sebesar 0,45 persen, sedangkan sektor yang mengalami penurunan paling dalam dialami sektor energi sebesar -5,48 persen,” pungkasnya. (Bud)