Kangen Masakan Eyang dan Kuliner Jadul, Datang Saja ke Warung ini di Kota Lama

Warung Sego Bancakan
Seorang pramusaji saat menunjukkan sejumlah menu masakan di warung Sego Bancakan di Kota Lama.

Semarang, Idola 92,6 FM-Penyuka makanan jadul atau kangen dengan masakan eyang, bisa mendatangi warung makan yang ada di Kota Lama.

Warung dengan konsep jadul ini, menempati salah satu bangunan tua milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) persis di belakang Bank Mandiri.

Pemilik warung Sego Bancakan, Ninik Sulistyorini mengatakan warungnya ini di bawah naungan manajemen Pawon Simbah Grup, dan menjadi cabang ketiga setelah di Kabupaten Batang dan Wonosobo. Hal itu dikatakan saat ditemui di warungnya, akhir pekan kemarin.

Menurut Ninik, warung yang ada di Batang adalah Kampung Jawa Pawon Simbah dan di Wonosobo menuju Dieng adalah Jowo Ndeles Pawon Simbah.

Untuk di Kota Semarang, resmi beroperasi pada 22 Desember 2022 lalu guna memanjakan lidah masyarakat Kota Semarang lewat warung Sego Bancakan.

Ninik menjelaskan, warung Sego Bancakan memang konsepnya ingin melestarikan masakan jadul yang hits di era 70-80an.

“Alhamdulillah kita dapat tempat di Kota Lama ini. Gedungnya juga sudah tua, dan kita boleh menempati ini kerja sama dengan pemkot. Kita diminta tidak boleh mengubah apapun di gedung ini, sehingga kita memanfaatkan apa yang ada. Kita kasih ornamen-ornamen yang tahun 70-80an, dan meja kursinya juga jadul,” kata Ninik.

Lebih lanjut Ninik menjelaskan, peralatan makan yang digunakan juga mengusung konsep jadul yang memang biasa dipakai masyarakat pada era 70-80an.

Pihaknya juga menyediakan masakan lain semisal mi, yang juga bisa dinikmati generasi milenial tapi kurang menyukai masakan jadul.

“Antusias masyarakat Semarang Alhamdulillah cukup baik. Yang kangen masakan simbah bisa datang ke sini, yang pengen nyobain juga bisa ikut datang,” jelasnya.

Bagi para pengunjung, Ninik mengaku mendapat apresiasi masakan mangut manyung dan disebut sebagai best seller.

Selain itu ada juga garang asem dan botok telur asin, juga menjadi masakan cukup laris digemari pengunjung.

“Semua masakan diolah fresh dari pagi, dan disajikan secara prasmanan. Nanti kalau siang habis ganti menu lagi,” ucap Ninik.

Ninik menjelaskan, seluruh masakan yang disajikan harganya cukup terjangkau dari Rp8 ribu sampai Rp15 ribu per porsinya.

“Paling ramai di akhir pekan, Jumat-Sabtu dan Minggu. Sama pas tanggal merah juga ramai,” imbuhnya.

Ninik menyebut, pihaknya juga bermitra dengan pelaku UMKM untuk menyediakan jajanan jadul yang berasal dari Batang dan Pekalongan maupun Semarang. (Bud)