Kemenkes Apresiasi Kinerja Jateng Tuntaskan Masalah BABS

Kemenkes RI
Photo/Istimewa

Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Kesehatan memberikan apresiasi kepada Pemprov Jawa Tengah, dalam upaya menuntaskan masalah Buang Air Besar Sembarangan (BABS).

Salah satu upaya yang dilakukan pemprov, dengan program jambanisasi yang sudah menjangkau 92 persen desa/kelurahan se-Jateng.

Direktur Penyehatan Lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anas Maruf mengatakan capaian yang diraih Pemprov Jateng itu, karena seluruh dinas atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berkomitmen dalam penanganan BABS. Hal itu dikatakan saat berkunjung ke Semarang, baru-baru ini.

Menurut Anas, pemprov memberikan pemenuhan terhadap sarana prasarana penunjangnya dan kemudian pembentukan serta kebijakan soal regulasi dan terakhir upaya masyarakat dalam mengikuti kebijakan untuk perubahan perilaku hidup sehat.

Anas menjelaskan, capaian tersebut bisa disempurnakan dengan mendorong enam kabupaten yang warganya masih BAB sembarangan.

Oleh karena itu, kepala daerah harus menunjukkan komitmennya dalam penuntasan masalah BABS.

“Penting itu. Berarti ada dukungan kebijakan, ada dukungan perencanaan penganggaran kemudian diwujudkan dalam bentuk suplai yang diwujudkan dalam bentuk infrastruktur sarana prasarana untuk bahwa seluruh KK itu punya akses terhadap jamban. Nanti harapannya seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah ini bisa 100 persen,” kata Anas.

Diketahui, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jateng mencatat jika bantuan stimulan jamban telah dibagikan sejak 2015 hingga saat ini.

Totalnya mencapai 35 ribu paket jamban dan per paket bantuan terdiri atas semen, kloset dan pipa paralon.

Bantuan jambanisasi pada 2022 juga dilakukan sebanyak 7.181 ribu paket jamban gratis untuk warga.

Program jambanisasi menjadi salah satu program yang juga in line dengan kebijakan penurunan kemiskinan ekstrem. (Bud)