Korsel Negara Paling Banyak Berinvestasi di Jateng, Sektor Ini Paling Diminati

Ndari Surjaningsih
Ndari Surjaningsih, Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebut, Korea Selatan menjadi negara paling banyak berinvestasi di provinsi ini dan tersebar di sejumlah daerah tidak hanya terpusat di kawasan industri saja.

Beberapa merupakan investasi baru, dan sebagian di antaranya merupakan relokasi dari wilayah Jawa Barat.

Kepala Deputi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Ndari Surjaningsih mengatakan provinsi ini masih dipandang sebagai wilayah yang menjanjikan dan menarik, sebagai daerah penanaman modal dalam negeri maupun modal asing. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, Rabu (16/8).

Ndari menjelaskan, salah satu negara yang paling banyak berinvestasi di Jateng adalah Korea Selatan dengan nilai investasi kurang lebih mencapai USD 98,4 ribu pada semester pertama 2023 ini.

Industri yang paling banyak berasal dari modal Korea Selatan di antaranya adalah industri alas kaki, kimia dan baterai motor listrik.

Menurut Ndari, konsentrasi investasi pengusaha dari Korea Selatan tidak hanya di kawasan industri saja tapi juga di luar kawasan industri.

“Korea Selatan ini investasi paling banyak ada di industri alas kaki. Kemarin kan ada pabrik sepatu dari Jawa Barat pindah ke daerah Jepara dan Brebes. Alas kaki itu sudah kebayang ya penyerapan tenaga kerjanya kan tinggi,” kata Ndari.

Lebih lanjut Ndari menjelaskan, guna menggenjot investasi ke Jateng pada tahun ini kembali digelar Central Java Investment Business Forum (CJIBF) di Taman Lumbini Candi Borobudur pada 21-22 Agustus 2023.

Setidaknya ada 15 proyek investasi yang siap ditawarkan kepada calon investor, 16 proyek investasi yang dipandang prospektif dan 54 proyek investasi potensial.

“Tema yang diangkat adalah Circular Economy for Central Java Sustainable Growth, yang bertujuan untuk menawarkan berbagai proyek ready to offer terutama yang telah menerapkan prinsip circular economy di Jawa Tengah kepada penanam modal baik dalam maupun luar negeri. Kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi kebijakan pemerintah daerah, Bank Indonesia dan pelaku usaha dalam meningkatkan investasi di Jawa Tengah dan mendukung pencapaian pembangunan yang berkesinambungan,” pungkasnya. (Bud)