Layanan Kesehatan di RSUD Wongsonegoro Dapat Apresiasi Dari BPJS Kesehatan

Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti
Dirut BPJS Kesehatan Ghufron Mukti saat berdialog dengan salah satu pasien di RSUD Wongsonegoro.

Semarang, Idola 92,6 FM – RSUD Wongsonegoro Kota Semarang mendapat apresiasi dari Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti.

Ghufron mengapresiasi upaya yang dilakukan RSUD Wongsonegoro Semarang, karena telah berhasil melakukan transformasi mutu layanan kesehatan dengan baik.

Ghufron menjelaskan, pelayanan mudah dan nyaman yang dihadirkan RSUD Wongsonegoro memudahkan pasien.

Mulai dari pendaftaran hingga kepulangan pasien.

Menurutnya, kemudahan itu juga didukung dengan penerapan inovasi yang mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.

“Pendaftaran peserta sudah dilayani dengan sistem antrean online yang terintegrasi dengan sistem antrean BPJS Kesehatan. Tidak hanya itu, rumah sakit juga sudah memanfaatkan rekam medis elektronik, sehingga pasien bisa segera dilayani,” kata Ghufron saat berkunjung ke RSUD Wongsonegoro, kemarin.

Lebih lanjut Ghufron juga mengapresiasi layanan RSUD Wongsonegoro yang memerhatikan kenyamanan bagi pendamping pasien.

Hal tersebut dibuktikan dengan penyediaan fasilitas tambahan seperti makan pagi untuk penunggu pasien kelas III, ruang tunggu khusus untuk pendamping pasien ICU, ruang bermain anak, taman hijau terbuka dan fasilitas lainnya.

“BPJS Kesehatan mendorong seluruh fasilitas kesehatan untuk melakukan transformasi mutu layanan menjadi lebih baik. Luar biasa pelayanannya benar-benar nyaman, bravo untuk RSUD K.R.M.T Wongsonegoro,” jelasnya.

Sementara itu Direktur RSUD Wongsonegoro Susi Herawati menambahkan, pihaknya memang diproyeksikan sebagai rumah sakit milik pemerintah yang mampu bersaing dengan rumah sakit swasta.

Hal itu ditunjukkan dari banyaknya program peningkatan mutu, mulai dari bangunan gedung, sarana prasarana, sistem informasi dan teknologi, serta Sumber Daya Manusia (SDM).

Menurutnya, salah satu hal yang ditekankan manajemen adalah keseriusan dalam menjaga integritas dalam pemberian layanan.

Pihaknya telah memanfaatkan teknologi pemindai sidik jari (fingerprint), guna memvalidasi kebenaran data pasien sehingga meminimalisir penyalahgunaan kepesertaan JKN.

“Kami ingat betul bahwa wali kota berpesan kepada kami untuk bisa menjadikan RSUD sebagai rumah sakit kepercayaan publik. Seluruh layanan sudah kekinian, sinkron dengan antrean online dan pelayanan di poliklinik tanpa menggunakan dokumen. Medical record secara otomatis sudah dapat diakses oleh nurse station melalui billing system, jadi pasien akan dilayani dengan sangat cepat,” ujar Susi. (Bud)