Mantap Nih, Performa APBN di Jateng Berjalan Baik Dari Sisi Penerimaan dan Belanja

Muhdi
Muhdi, Kepala Kanwil DJPb Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM – Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah menilai, percepatan transformasi ekonomi untuk mendorong pertumbuhan tinggi dan inklusif serta berkelanjutan mendukung konsolidasi APBN yang kredibel dan solid.

Hal itu dibuktikan dari kinerja atau performa APBN di Jateng berjalan baik dari sisi penerimaan maupun belanja.

Kepala Kanwil DJPb Jateng Muhdi mengatakan performa yang optimal pada penerimaan APBN Jateng sampai dengan 31 Juli 2023, berhasil mencapai Rp57,27 triliun. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Menurut Muhdi, capaian tersebut 55,19 persen dari target dengan realisasi belanja APBN mencapai Rp59,27 triliun atau 55,56 persen dari pagu.

Dari sisi penerimaan pajak di Jateng, juga berhasil mencapai Rp27,58 triliun atau 60,57 persen dari target atau secara nominal tumbuh 1,99 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Muhdi menjelaskan, belanja negara berkualitas juga menjadi perhatian penting bagi pemerintah dan terus dipertajam untuk menghasilkan output-outcome yang mampu memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan perekonomian.

“Untuk belanja kementerian lembaga di Jateng berhasil terealisasi sebesar Rp19,58 triliun atau 47,78 persen dari alokasi. Nilai penyerapan ini naik dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun anggaran yang lalu sebesar 47,05 persen atau secara nominal naik sebesar Rp1,27 triliun,” kata Muhdi.

Lebih lanjut Muhdi menjelaskan, untuk APBD diketahui pendapatan daerah di Jateng sampai dengan 31 Juli 2023 terealisasi sebesar Rp59,75 triliun atau 55,97 persen dari target.

Proporsi pagu pendapatan Transfer ke Daerah (TKD) sebesar 62,29 persen terhadap total pagu pendapatan daerah menunjukkan, bahwa dukungan dana pusat melalui TKD masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan di pemerintah daerah.

”Realisasi Pendapatan Asli Daerah pada Juli 2023 naik cukup signifikan sebesar Rp17,16 triliun jika dibanding Juni 2023 sebesar Rp13,06 triliun, sehingga ini menunjukkan bahwa kemandirian pemerintah daerah di Jawa Tengah sudah semakin meningkat,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaMengenal Inovasi “Lumbung Digital” karya Rusman Effendi
Artikel selanjutnyaPemprov dan Pemerintah Australia Bagikan 340 Kursi Roda Khusus ke Penyandang Disabilitas