Mantap! Semester I 2023 Penjualan Listrik Kawasan Industri di Jateng Naik Hingga 222,3 Gwh

Pemeliharaan jaringan di kawasan industri
Petugas PLN melakukan pemeliharaan jaringan di kawasan industri.

Semarang, Idola 92,6 FM – PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Tengah dan Yogyakarta mencatat, sepanjang semester pertama tahun ini sebanyak 15.361 Giggawatt hour (Gwh) listrik telah disalurkan ke masyarakat dan kawasan industri di Jateng.

Angka tersebut meliputi kebutuhan listrik di kawasan industri sebesar 222,3 GWh, yang meningkat hingga 10,5 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

General Manager PLN UID Jateng-DIY Mochamad Soffin Hadi mengatakan pihaknya terus berkomitmen, untuk hadir secara nyata guna mendukung sektor perekonomian. Hal itu disampaikan melalui siaran pers, Selasa (1/8).

Soffin menjelaskan pencapaian pertumbuhan penjualan listrik tidak lepas dari kontribusi kawasan industri di Jateng.

Sebanyak 13 kawasan industri turut berkontribusi terhadap pertumbuhan pendapatan PLN UID Jateng-DIY mencapai Rp249,4 miliar atau meningkat 10,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

“Tahun 2023 kebutuhan listrik mulai meningkat seiring dengan tumbuhnya Kawasan Industri baru. Total untuk saat ini 13 kawasan industri dengan 263 pelanggan dan 346 tenant yang sudah dilayani PLN,” kata Soffin.

Lebih lanjut Soffin menjelaskan, peningkatan pertumbuhan konsumsi listrik juga turut ditopang dari sektor agrikultur dengan berkembangnya program Electrifying Agriculture.

Dalam kurun waktu Januari hingga Juni 2023, sebanyak 2.025 pelaku usaha agrikultur di wilayah Jateng-DIY telah menggunakan fasilitas Electrifying Agriculture PLN.

Pencapaian tertinggi pada Juni 2023 dengan jangkauan 473 pelaku usaha, dan total daya tersambung sebesar 2.672,4 kVA

“Dengan kondisi kelistrikan yang masih terhitung mempunyai cadangan daya sebesar 2.198 MW atau 30,8 persen, pelaku usaha atau masyarakat dapat memanfaatkan kelistrikan dengan maksimal. PLN akan terus mencari peluang baru guna meningkatkan dan mengembangkan jaringan listrik ke pelanggan, terutama pada pelaku industri,” pungkasnya. (Bud)