Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov mengimbau masyarakat Jawa Tengah, agar terus mewaspadai potensi kebakaran lahan selama musim kemarau.
Berdasarkan laporan BMKG menyebutkan, jika musim kemarau masih terus berlangsung hingga memasuki awal musim hujan di November 2023 mendatang.
Penjabat Gubernur Nana Sudjana mengatakan data yang masuk mencatat, jumlah kebakaran di provinsi ini terdapat 171 titik. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Menurut Nana, dari jumlah tersebut diketahui 156 kejadian merupakan kebakaran lahan dan 12 kejadian adalah kebakaran hutan serta tiga kebakaran tempat pembuangan akhir (TPA).
Selain itu, Nana juga mengingatkan kepada para pecinta alam agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di wilayah pegunungan.
Saat ini dengan kemarau panjang, pohon-pohon mulai mengering dan hal tersebut bisa membahayakan apabila seseorang memercikan api atau membuang puntung rokok sembarangan.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap kekeringan yang terjadi saat ini, khususnya masyarakat yang ada di pinggir hutan. Kita tahu kebakaran bukan faktor alam, tapi faktor manusia. Sehingga perlu kita perlu lakukan terus menerus sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya karhutla,” kata Nana.
Lebih lanjut Nana menjelaskan, ketika terjadi kebakaran hutan dan lahan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan yang berbahaya bagi manusia.
Oleh karena itu, tingkat kepedulian warga menjadi penting untuk menjaga kebakaran lahan.
“Pemanfaatan teknologi tepat guna juga menjadi penentu agar api bisa dipadamkan. Penggunaan air dan sabun sangat efisien untuk mendinginkan suhu lahan yang terbakar,” pungkasnya. (Bud)
