Pemprov Jateng Dorong Penggunaan Antibiotik Guna Cegah Laju Resistensi Antimikroba

Sumarno, Sekda Jateng
Sumarno, Sekda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah bersama Balai Besar Pengawasan Obat, Makanan dan Minuman (BPOM), berkomitmen mencegah laju resistensi antimikroba atau antimicrobial resistance (AMR) demi kesehatan masyarakat.

Upaya pencegahannya melalui berbagai langkah strategis antara lain pengawasan peredaran obat, dan edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat antibiotik.

Sekda Sumarno mengatakan semua stakeholder terkait, agar menggencarkan sosialisasi dan informasi yang jelas tentang manfaat dan risiko mengkonsumsi obat antibiotik. Pernyataan itu disampaikan di sela workshop bertajuk ‘Awareness dan Koordinasi Lintas Sektor dalam Pengendalian AMR dan Kewaspadaan Obat Ilegal’ di Semarang, baru-baru ini.

Menurut Sumarno, hal yang perlu diinformasikan salah satunya bahwa mengkonsumsi antibiotik harus sampai habis.

Sebab, kita antibiotik tidak tuntas dikonsumsi maka bakteri penyebab infeksi menjadi kebal.

Sumarno menjelaskan, masyarakat banyak yang tidak paham tentang antibiotik dan butuh sosialisasi.

Sebab, mengkonsumsi antibiotik tidak sembarangan dan harus dengan resep dokter.

“Mengendalikan laju AMR merupakan tugas dari kita semua, termasuk kita dari Provinsi Jawa Tengah dalam rangka melindungi masyarakat kita. Ini masyarakat perlu diedukasi, karena pada bungkus obat antibiotik juga tidak dijelaskan kenapa harus habis. Sehingga perlu adanya edukasi kepada masyarakat sebagai konsumen,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, baik pemerintah maupun produsen obat dan pelaku usaha bidang kesehatan maupun pelayanan kefarmasian yang lebih paham tentang risiko AMR mempunyai peran penting dalam memberikan informasi kepada masyarakat.

“Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para petugas pengelola dan pelaku usaha kefarmasian, agar mematuhi perundang-undangan pengelolaan obat khususnya antibiotika,” pungkasnya. (Bud)