Penyakit Katastropik Butuh Layanan Medis Khusus, Begini Cara BPJS Kesehatan Buat Pasien Punya Harapan Hidup

Andi Ashar (tengah)
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar (tengah) didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak Ali Maimun meluncurkan Patroli Mobile JKN.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM – BPJS Kesehatan Cabang Semarang meluncurkan buku elektronik ‘Digitalisasi Pelayanan JKN Era Masa Kini Untuk Tingkatkan Mutu Layanan Kesehatan (Generasi Kita’, bertepatan HUT ke-55 BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan Cabang Semarang dan fasilitas kesehatan (faskes) melangkah bersama, dalam memberikan layanan kesehatan bagi peserta JKN melalui digitalisasi pelayanan.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang Andi Ashar mengatakan penyusunan dan peluncuran buku tersebut, sejalan dengan perayaan HUT BPJS Kesehatan bertemakan ‘Transformasi Mutu Layanan, Komitmen Bersama Demi Kesejahteraan Bangsa’. Hal itu dikatakan saat ditemui di Hotel Grasia, kemarin.

Andi menjelaskan, buku tersebut mengisahkan peserta JKN yang merasakan manfaat secara langsung implementasi dari digitalisasi pelayanan kesehatan saat membutuhkan pelayanan kesehatan.

Buku tersebut juga menjadi penyemangat bagi seluruh faskes, dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada peserta JKN melalui pemanfaatan digitalisasi pelayanan kesehatan.

Menurut Andi, buku elektronik Kisah Inspirasi Pasien Layanan Kanker Kemoterapi (KIPAS PELANGI) memerlihatkan peserta JKN survive dalam menjalani pengobatan penyakit kanker.

“Kita juga meluncurkan dua buah e-book. Yang pertama adalah Kipas Pelangi, yaitu e-book yang berisi kisah inspirasi pasien kanker dengan pelayanan kemoterapi. Kemudian e-book yang kedua adalah Generasi Kita, intinya adalah kumpulan testimoni dari direktur rumah sakit atau pimpinan FKTP dan juga peserta JKN,” kata Andi.

Lebih lanjut Andi menjelaskan, penyakit katastropik khususnya gagal ginjal membutuhkan perawatan medis yang lama dan terus menerus.

Salah satunya adalah cuci darah (hemodialisa), karena terapi tersebut dilakukan secara rutin untuk memertahankan kualitas hidup penyintas tetap baik.

Sedangkan pasien kanker juga membutuhkan layanan kemoterapi berulang, sampai sel kanker dinyatakan bersih.

“Ada korelasi antara penyakit gagal ginjal dan penyakit kanker ini, yaitu sama-sama salah satu penyakit katastropik atau penyakit berbiaya mahal yang ditanggung program JKN dan dikelola BPJS Kesehatan,” pungkasnya. (Bud)