Perkuat Literasi Keuangan di Desa, OJK Bentuk PIKD

Agusman
Agusman, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK.

Semarang, Idola 92,6 FM-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama pemangku kepentingan di daerah, mendorong perluasan inklusi keuangan masyarakat di perdesaan dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa.

OJK dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Jawa Tengah dan pemangku kepentingan, menginisiasi program Pusat Informasi Keuangan Terpadu Desa/Kelurahan (PIKD) se-Jateng.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan program tersebut merupakan bagian implementasi Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI), untuk mencapai target keuangan inklusif pada 2024 sebesar 90 persen. Hal itu dikatakan di sela peresmian PIKD se-Jateng di Desa Plobangan di Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, kemarin.

Menurut Agusman, PIKD merupakan sarana inovasi dan kolaborasi OJK bersama pemangku kepentingan yang bertujuan sebagai pusat informasi keuangan untuk menjangkau lini terkecil hingga unit desa secara masif.

Tujuannya, agar pengetahuan keuangan (literasi) dan perolehan akses keuangan (inklusi) dapat meningkat serta memerkuat sektor jasa keuangan dan menghindarkan masyarakat dari hal-hal ilegal dan merugikan.

Agusman menjelaskan, pelaksanaan PIKD di Kabupaten Wonosobo ada beberapa program kerja di antaranya penyebarluasan materi edukasi melalui pemasangan banner literasi Keuangan bersama IJK pada 250 titik atau 95 persen desa/kelurahan di Wonosobo.

Pelaksanaan kegiatan edukasi, juga dilaksanakan lebih dari 50 kali kepada masyarakat di Wonosobo.

“Banyak masalah terkait dengan literasi keuangan atau edukasi keuangan terutama untuk masyarakat di daerah. Oleh karena itu kami sepakat, kita sangat butuh PIKD ini untuk membangun tingkat literasi kita yang lebih kuat dan pemahaman lebih kuat supaya kita terhindar dari berbagai musibah dan malapetaka terkait dengan bermacam investasi ilegal,” kata Agusman.

Sementara Sekda Jateng Sumarno memberikan apresiasi kepada OJK, yang telah berinisiasi membentuk PIKD.

Bersama TPKAD di Jateng, PIKD sebagai salah satu upaya meningkatkan inklusi keuangan di daerah.

“Terima kasih Kantor Regional 3 OJK sudah inisiasi kegiatan PIKD ini. Ini adalah bagian upaya kita TPKAD bagaimana kita bersama bahwa literasi dan akses keuangan ini cakupannya jadi lebih luas lagi dan masyarakat menjadi familiar dengan lembaga jasa keuangan,” ujar Sumarno.

Sumarno berharap, dengan PIKD ini masyarakat desa dapat mengakses keuangan dengan mudah dan cepat serta tidak takut untuk bisa mengakses ke lembaga keuangan. (Bud)