Petani Jateng Terbantu Dengan Program AUTP Saat Sawah Diterjang Banjir

Petani
Seorang petani memanen padi yang belum sempat terendam banjir di Kudus.

Semarang, Idola 92,6 FM – Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) mendapatkan sambutan baik dari petani, karena bertujuan memberikan perlindungan jika terjadi kerusakan tanaman padi akibat banjir maupun kekeringan dan juga serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Pemprov Jawa Tengah pada tahun kemarin, mengalokasikan 15 ribu hektare lahan pertanian ikut program AUTP di 29 kabupaten.

Salah satu petani di Desa Wonosoco di Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus, Suwarji mengatakan sawahnya sering kali diterjang banjir.

Sebelum mengikuti program AUTP, Suwarji mengaku terus merugi hingga menjual harta benda untuk bisa bercocok tanam kembali.

Suwarji menjelaskan, iuran untuk AUTP setiap petani dipungut biaya sebesar Rp36 ribu per satu hektare

Menurutnya, dalam proses pengajuan klaim ke Jasindo juga dipandang cukup mudah.

Sebab, kelompok tani yang diikutinya juga membantu mengurus proses pengajuan klaim.

“Ini ada AUTP saya merasa terbantu. Kemarin saya kena dampak banjir sawah satu hektare, bisa terbantu dengan adanya AUTP setengah hektare. Dapat Rp3 juta Alhamdulillah bisa bercocok tanam lagi,” kata Suwarji.

Lebih lanjut Suwarji menjelaskan, dengan adanya program AUTP dirinya merasa senang dan terbantu.

Sementara itu Sekretaris Kelompok Tani Penggungrejo di Desa Wonosoco, Tomi Sebastian menyatakan, tahun ini pengajuan klaim asuransi pertanian diajukan dua tahap.

Pada tahap pertama diajukan sebanyak 41 orang dan di tahap kedua sebanyak 14 orang.

“Kita mendapatkan bantuan asuransi seluas 15 hektare dari petani yang ikut sejumlah 60 orang. Kalau untuk tahun ini kita mendaftarkan 50 hektare dari 65 petani,” ujar Tomi.

Tomi menyebutkan, pada tahun kemarin dari 15 hektare yang diajukan klaim karena terdampak banjir mendapatkan bantuan sebanyak Rp90 juta. (Bud)