Petani Jateng Yang Gagal Panen Akibat Banjir Bakal Terima Bantuan

Petani mengangkut padi
Petani mengamankan padi yang hampir terendam banjir agar tidak merugi.

Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Pertanian dan Perkebunan Jawa Tengah akan memberikan bantuan kepada petani, yang lahan pertaniannya terdampak akibat banjir.

Petani yang sawahnya mengalami kerusakan atau gagal panen, akan mendapatkan ganti rugi sesuai ketentuan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Supriyanto mengatakan petani yang terdaftar sebagai peserta Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), akan mendapatkan bantuan apabila lahan pertaniannya terdampak banjir. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor, belum lama ini.

Supriyanto menjelaskan, program AUTP bertujuan memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi kerusakan tanaman padi karena banjir atau kekeringan maupun serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Saat ini, berdasarkan laporan Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan hortikultura (BPTPH) Jateng areal sawah padi yang tergenang banjir seluas 28.344 hektare dengan puso sebanyak 5.615 hektare.

Menurutnya, pemprov pada 2022 kemarin mengalokasikan Program AUTP sebesar 15 ribu hektare.

Dari program tersebut, Pemprov Jateng menanggung 20 persen premi yang harus dibayar petani peserta Program AUTP dari pusat.

“Untuk menekan kerugian petani akibat budidayanya kena dampak perubahan iklim. Bisa banjir, kering atau hama penyakit. Karena kalau terkait kerugian akibat dampak perubahan iklim itu, bantuan benih bisa cepat dikoordinasikan ke Jakarta. Data terakhir kami kerugian akibat banjir ada di 8.300an hektare,” kata Supriyanto.

Lebih lanjut Supriyanto menjelaskan, ada 12 kabupaten yang lahan pertaniannya terdampak banjir.

Petani yang lahan pertaniannya terdampak banjir, akan mendapat bantuan dari Jasindo sebagai perusahaan asuransi.

“Jasindo selaku perusahaan asuransi telah membayar ganti rugi klaim sebesar Rp3.123.780.000 atau setara dengan 520,63 hektare,” pungkasnya. (Bud)