PT.Pertalife Insurance Bidik Pertumbuhan 10 Ribu Nasabah Hingga Akhir Tahun 2023

Direktur pemasaran PertaLife Insurance, Haris Anwar

Semarang, Radio Idola 92,6 FM – PT.PertaLife Insurance menargetkan pertumbuhan  10 ribu nasabah hingga akhir tahun ini.

Tercatat nasabah pemegang polis di perusahaan milik group Pertamina tersebut saat ini telah mencapai   58 ribu orang.

Direktur pemasaran PertaLife Insurance, Haris Anwar mengatakan, pada tahun 2022 lalu pihaknya mencatatkan pertumbuhan polis sebesar Rp.72 miliar, yang merupakan pertumbuhan  tertinggi sejak perusahaan tersebut berdiri.

“Ini merupakan kinerja terbaik sejak berdiri tahun 1985 ya. Dan kita juga dinobatkan sebagai asuransi terbaik di kelas kita pada tahun kemarin,” ujarnya disela acara  PertaLife Goes to campus, di Universitas Negeri Semarang, kamis (15/6/2023)

Haris Anwar mengatakan, asuransi kumpulan masih menjadi produk asuransi yang paling banyak dimiliki oleh nasabah PertaLife.  Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk asuransi , ia memastikan bahwa PertaLite Insurance dikelola dengan prinsip pengawasan.

“Kita selalu mengedepankan tata kelola yang komprehensif, dimana kita membangun satu mekanisme pengawasan. Dalam pengelolaan investasi, pengelolaan produk, pengelolaan operasional dipimpin oleh pihak berkompeten,” ujarnya

Anwar mengatakan, saat ini penduduk Indonesia yang memiliki asuransi Jiwa kurang dari 10 persen. Sehingga menurutnya diperlukan edukasi kepada masyarakat terkait dengan pentingnya memiliki asuransi, termasuk kepada mahasiswa.

“Supaya dalam kehidupan itu kita punya perencanaan yang matang, mulai dari lahir, sekolah, pekerjaan,” ungkap Anwar

Menurutnya semakin tinggi pengetahuan serta kemampuan mahasiswa dalam mengelola keuangan, mahasiswa akan bijak dalam mengambil keputusan finansial.

Mahasiswa juga dapat mengetahui cara mengelola uang yang baik dan paham cara mengatur risiko keuangan dan investasi.

“Dengan keterampilan literasi keuangan, para mahasiswa juga bisa memahami penggunaan financial technology (fintech) agar terhindar dari pinjaman atau investasi ilegal yang saat ini marak terjadi,” jelasnya

Anwar menambahkan, Semarang menjadi salah satu kota yang ia bidik, karena merupakan salah satu sentral pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Tengah.

“Jawa Tengah salah satu center pertumbuhan, ada kawasan industri, pendidikan  ada pusat komersial dan perdagangan, jadi potensinya sangat besar,” pungkasnya. (timi)