Sumbangan Beras Terhadap Inflasi Kecil, Begini Kata BI Jateng

Beras di gudang Bulog
Dua pekerja sedang memindahkan karung berisi beras di gudang Bulog.

Semarang, Idola 92,6 FM-Komoditas beras dalam beberapa pekan terakhir ini, mengalami kenaikan harga cukup tajam.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menilai, kenaikan harga beras saat ini memang menyumbang laju inflasi di provinsi ini pada bulan kemarin.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan Komoditas beras memang menyumbang laju inflasi, namun angkanya tidak terlalu tinggi. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Rahmat menjelaskan, penyebabnya selain karena adanya kekeringan dampak dari El Nino juga adanya efek perang Rusia dan Ukraina.

Hal itu membuat produksi padi mengalami penurunan, terutama di beberapa daerah sentra penghasil padi di Jateng.

Menurut Rahmat, hal itu membuat negara-negara pengekspor beras lebih mengutamakan pasar domestiknya.

Namun untuk di wilayah Jateng pada bagian barat, sebenarnya panen padi masih cukup banyak.

“Memang kan karena musim ya El Nino, dan memang masih ada dampak perang Rusia dan Ukraina. Karena beberapa negara besar importir beras juga memikirkan untuk memenuhi kebutuhan domestiknya. Tapi Alhamdulillah pemerintah sudah melakukan impor beras untuk sementara waktu, supaya harga tidak terlalu melonjak tinggi,” kata Rahmat.

Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pemerintah berkomitmen untuk menyediakan ketersediaan beras dengan cukup.

Hal itu dilakukan, agar kenaikan harga beras tidak terlalu menyumbang banyak terhadap laju inflasi di Jateng.

“Bulan kemarin itu kan sumbangan beras terhadap inflasi di Jawa Tengah hanya 0,09 persen. Tidak banyak kok di Jawa Tengah yang mengalami kekeringan,” jelasnya.

Rahmat juga menyebut, jika Pemprov Jateng terus memantau ketersediaan air di saluran irigasi persawahan. (Bud)