Ternyata Ini Penyebab Inflasi Juni 2023 di Jateng

Ayam Sayur
Daging ayam ras.

Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, inflasi yang terjadi di provinsi ini pada Juni 2023 sebesar 0,03 persen.

Inflasi tertinggi di Jateng, berasal dari Kota Surakarta sebesar 0.09 persen dan terendah ada di Kabupaten Kudus sebesar 0,01 persen.

Kepala BPS Jateng Dadang Hardiawan mengatakan inflasi yang terjadi pada Juni 2023, lebih dipicu karena kenaikan harga sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Hal itu dikatakan melalui siaran pers secara daring, Senin (3/7).

Menurut Dadang, penyebab utama inflasi di Jateng pada Juni 2023 adalah kenaikan harga daging ayam ras dan nasi dengan lauk serta bawang putih.

Dadang menjelaskan, inflasi yang terjadi di enam daerah sebagai lokasi survei pergerakan harga konsumen lebih disebabkan kenaikan harga daging ayam ras.

Selain itu juga kelompok makanan minuman dan tembakau, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok rekreasi olahraga dan budaya.

“Beberapa kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga seperti kelompok penyediaan makanan minuman/restoran, kelompok kesehatan serta kelompok pakaian dan alas kaki. Tingkat inflasi tahun kalender Juni 2023 sebesar 1,34 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juni 2023 terhadap Juni 2022) sebesar 3,18 persen,” kata Dadang.

Lebih lanjut Dadang menjelaskan, meski ada beberapa komoditas yang menyumbang terjadi inflasi pada Juni 2023 tapi ada juga penahan laju inflasi karena penurunan harga.

Penahan utama laju inflasi di Jateng pada Juni 2023 adalah penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), bawang merah, tarif kereta api, emas perhiasan dan cabai merah.

“Kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok transportasi sebesar -0,74 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar -0,03 persen. Sedangkan kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan serta pendidikan tidak mengalami perubahan indeks atau relatif stabil,” pungkasnya. (Bud)