BNPB: Kebutuhan Dasar Pengungsi Banjir Harus Diperhatikan

Para pengungsi di Kota Semarang
Tim relawan menyiapkan makanan untuk para pengungsi di Kota Semarang yang terdampak banjir.

Semarang, Idola 92,6 FM-BNPB meminta seluruh daerah yang terdampak banjir, selain melakukan tanggap darurat penanganan bencana juga harus menyiapkan kebutuhan logistik bagi para pengungsi.

Kepala BNPB RI Letjen TNI Suharyanto mengatakan ada sembilan kabupaten/kota di Jawa Tengah yang terdampak banjir, karena hal itu terjadi peningkatan cuaca ekstrem pada tahun ini. Pernyataan itu dikatakan saat ikut Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di kantor gubernur Jateng, Senin (18/3).

Suharyanto menjelaskan, kesembilan daerah di Jateng sudah mengeluarkan kebijakan tanggap darurat akibat bencana banjir. Yakni di Kota Semarang, Kabupaten Demak, Grobogan, Kudus, Kendal, Pati, Blora dan Kabupaten Pekalongan serta Jepara.

Tujuan utamanya, untuk mengamankan dan memenuhi kebutuhan dasar dari masyarakat terdampak banjir.

Menurut Suharyanto, tempat-tempat pengungsian yang disiapkan sudah disediakan logistik untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

Hal itu dilakukan, agar para pengungsi yang meninggalkan tempat tinggalnya tetap terpenuhi kebutuhan dasar dari mulai pangan maupun papan.

“Intinya memang bahwa di tanggap darurat ini keselamatan rakyat menjadi yang utama. Sehingga kebutuhan dasar dari pasar pengungsi, harus betul-betul diyakinkan ada dan tersedia. Jangan sampai masyarakat kita sudah menderita karena terdampak bencana tapi kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi,” kata Suharyanto.

Lebih lanjut Suharyanto meminta kepada para kepala daerah yang wilayahnya dikeluarkan tanggap darurat, untuk segera membentuk posko terpadu penanganan pascabencana.

BNPB juga terlibat dalam pendampingan, meliputi upaya penanganan pascabencana dan juga pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

“Perlu dievaluasi daerah-daerah yang memang sudah langganan banjir, agar dipikirkan relokasi bagi warganya. Daripada setiap tahun selalu menjadi korban bencana banjir,” pungkasnya. (Bud)