BMKG Sudah Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Sejak Awal Maret

Kawasan terdampak banjir di Kabupaten Demak
Penampakan kawasan yang terdampak banjir di Kabupaten Demak.

Semarang, Idola 92,6 FM-BMKG RI sebelumnya pada 3 Maret 2024, telah mengeluarkan peringatan dini akan terjadinya cuaca ekstrem di wilayah Jawa Tengah.

Hal itu terjadi karena pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) dan bibit siklon, dan ditambah fenomena air pasang laut.

Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati mengatakan amplifikasi bencana hidrometeorologi yang terjadi saat ini, terakumulasi semakin sering di wilayah Jateng dan terbanyak berada di dataran rendah serta cekungan. Pernyataan itu dikatakan saat ikut Rapat Koordinasi Penanganan Banjir di kantor gubernur Jateng, Senin (18/3).

Dwikorita menjelaskan, karena ketiga faktor yang memengaruhi cuaca ekstrem itu membuat curah hujan di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya berada di atas curah hujan ekstrem.

Yakni curah hujan melampaui ekstrem, dengan batasan hujan ekstrem mulai 150 milimeter dan di wilayah Kota Semarang curah hujannya tercatat di atas 230 milimeter.

Menurutnya, perubahan cuaca yang diperhitungkan secara harian atau mingguan bahkan bulanan cepat berubah.

“Sehingga, seakan-akan bencana yang terjadi itu semakin solid bertubi-tubi. Tentunya kondisi ekstrem ini menuntut kita juga koordinasinya harus ekstrem. Jadi inilah fenomena yang terjadi di Semarang, dan fenomena semacam ini akan lebih sering terjadi,” kata Dwikorita.

Lebih lanjut Dwikorita menjelaskan, yang perlu diwaspadai lainnya adalah banjir pesisir di wilayah Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

Yakni posisi pasang maksimum, karena terjadinya posisi bulan dengan bumi cukup dekat sehingga berpengaruh terjadinya gelombang tinggi.

“Jadi jangan sampai kita lengah, karena sibuk mengatasi banjir tapi melupakan banjir di wilayah pesisir akibat air pasang,” tandasnya. (Bud)