Darwis Mohd Saleh, Pelestari Hutan Mangroove Pesisir Dumai Riau

Darwis Mohd Saleh
Darwis Mohd Saleh, pelestari Hutan Mangrove Pesisir Dumai Riau.(Foto Darwis)

Dumai, Idola 92.6 FM – Kerusakan hutan mangrove di pesisir Dumai Riau menggerakkan sosok satu ini. Cibiran warga hingga interogasi polisi, tak membuatnya ciut nyali untuk terus menjaga dan merawat hutan mangrove yang dikenal sebagai hutan Bandar Bakau Dumai, Taman Edu-Ekowisata Bakau.

Sosok itu adalah Darwis Mohd Saleh, pelestari Hutan Mangrove Pesisir Dumai Riau. Atas jerih payahnya, kini, setelah hampir 25 tahun, Bandar Bakau telah pulih. Pohon mangrove lebih dari 20 jenis tumbuh rapat dan menjulang pada luas hutan 25 hektar. Bandar Bakau Dumai adalah pusat rehabilitasi mangrove yang kini jadi ikon dan pusat wisata di salah satu pesisir Riau.

Kepada radio Idola, Darwis menuturkan, meski awalnya bergerak sendiri, tapi lama-lama banyak warga yang ingin terlibat. Terlebih di tempat ini, sekarang menjadi pusat ekonomi baru dengan memberdayakan masyarakat terutama perempuan sekitar.

Darwis Mohd Saleh
Darwis Mohd Saleh (kanan-bersarung), pelestari Hutan Mangrove Pesisir Dumai Riau bersama pengunjung hutan Bandar Bakau Dumai.(Foto Darwis)

Anak muda, pelajar, mahasiswa, akademisi, juga melakukan penelitian di hutan bakau tersebut. Tidak hanya belajar, mereka juga diajak membaca buku di perpustakaan yang didirikan Darwis di area hutan bakau.

“Saya bikin perpustakaan tanpa gedung. Kayak jemuran saja, buku-bukunya saya masukkan plastik, saya gantung dari bakau ke bakau yang besar,”tutur Darwis yang juga seniman ini, kepada radio Idola, pagi (22/02) tadi.

Anak-anak yang datang riang gembira membaca buku koleksi Darwis. Yang kebetulan buku-buku tersebut rata-rata buku petualangan di pesisir. Melihat antusias warga datang ke hutan bakau, tak berlebih jika Darwis berharap, hutan Bandar Bakau Dumai bisa dibangun sebagai laboratorium.

Selengkapnya, berikut ini, wawancara radio Idola Semarang bersama Darwis Mohd Saleh, pelestari Hutan Mangrove Pesisir Dumai Riau. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya: