7 Ribu Hektare Sawah Terendam Banjir di 2 Daerah, Bakal Pengaruhi Hasil Panen Padikah?

Sumarno
Sumarno, Sekda Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Grobogan dan Demak, membuat sekira tujuh ribu hektare lahan pertanian terendam.

Dampaknya, kondisi tersebut bisa membuat ribuan lahan pertanian itu terhambat masa panen padinya.

Sekda Jawa Tengah Sumarno mengatakan bencana banjir yang terjadi di wilayah Grobogan dan Demak, diperkirakan bakal memberikan dampak luar biasa bagi sektor pertanian. Hal itu dikatakan saat ditemui di sela kegiatan di Hotel Padma Semarang, kemarin.

Sumarno menjelaskan, data yang ada menyebut jika lahan pertanian di Grobogan yang terdampak banjir seluas lima ribu hektare dan di wilayah Demak terdapat dua ribu hektare sawah.

“Untuk panen kita mundur ternyata. Kalau di Jawa Tengah kondisi yang ada di Demak, ternyata dampaknya luar biasa. Yang tergenang hampir dua ribu hektare, dan kalau yang di Grobogan ternyata juga banyak sekali yang tergenang waktu Sungai Tuntang meluap. Malah jumlahnya lebih banyak, ada lima ribuan hektare,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, untuk lahan pertanian yang ditanami padi dan tidak tenggelam bisa dipanen.

Dari Kementerian Pertanian sudah mengirimkan alat yang bisa membantu memanen padi dengan cepat, setelah banjir surut.

“Kementerian Pertanian juga akan membantu bibit padi. Jumlah bibit yang disiapkan itu hampir dua kali lipat dari lahan yang tergenang,” jelasnya.

Sebelumnya, Pimpinan Wilayah Bulog Jateng Ahmad Kholisun menyatakan, terendamnya ribuan areal persawahan di Demak dan Grobogan menjadi kekhawatiran kaitannya dengan produksi beras.

Sebab, Demak dan Grobogan termasuk sentra produksi di Jateng bagian timur utara.

“Jadi selama ini presentasinya cukup besar dari dua kabupaten itu untuk pengadaan di Bulog,” ujar Kholisun. (Bud)