Banjarmasin, Idola 92.6 FM-Lewat Kampung Buku, sosok ini membangun minat membaca, menulis, dan berpikir kritis. Tak sampai di situ saja, Kampung Buku Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) juga menjadi ruang alternatif nongkrong bagi siapa saja.
Sosok pegiat literasi itu adalah Hajriansyah (45 tahun). Bersama Arif Rahman Hakim, mereka mendirikan Kampung Buku Banjarmasin pada 10 Juli 2019 di lahan milik orangtua Hajriansyah.
Menurut Hajriโyang dikenal sebagai penulis dan seniman, Kampung Buku menjadi ruang alternatif untuk nongkrong segenap lapisan masyarakat. Siapa pun boleh memanfaatkannya agar warga mudah mendapat akses bacaan.
Hajri mengatakan pada awal berdirinya Kampung Baca yang mempunyai slogan โMembaca Literasi Kehidupanโ ada kelas mingguan. โAda kelas melukis, ada kelas teknografis, ada kelas filsafat dan ada kelas teater. Karena memang pendiri-pendiri awal kampung buku itu kan rata-rata dosen, ada dosen teater, dosen filsafat, ada dosen seni,โtutur Hajri kepada radio Idola, pagi (18/01) tadi. Selain itu, mereka juga menggelar bincang literasi untuk ngobrolin tentang buku karya penulis lokal.
Kini, setelah lima tahun berjalan Kampung Buku telah melahirkan penulis-penulis yang namanya cukup dikenal di Kalsel serta membuka ruang untuk menyalurkan pikiran. Kampung Buku juga berkolaborasi dengan berbagai kalangan seperti Dinas Perpustakaan Daerah dan lembaga masyarakat lain.
Selengkapnya, mengenal Hajri dan Kampung Buku Banjarmasin, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Hajriansyah, Pegiat literasi dan pendiri Kampung Buku Banjarmasin.(yes/her)
Simak podcast wawancaranya: