I Wayan Wardika, Founder Rumah Konsevasi Kunang-kunang di Desa Taro Gianyar

I Wayan Wardika
I Wayan Wardika, Founder Rumah Konservasi Kunang-kunang di Desa Taro Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Bali. Ia menulis buku Bring Back The Light. Kisah Hidup Perjalanan Melestarikan Kunang-Kunang Sebagai Cahaya Semesta.(Foto: Wardika)

Gianyar, Idola 92.6 FM – Semakin langkanya hewan Kunang-kunang di lingkungan sekitar, menggerakkan sosok satu ini mengonservasi dan membiakkan kunang-kunang di Rumah Konservasi Kunang-kunang di Desa Taro Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Bali. Hal ini tak lepas dari pengalaman kala masih anak-anak. Kala kecil, sosok satu ini mudah menjumpai kunang-kunang di lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Namun seiring berjalannya waktu, binatang yang memproduksi cahaya sendiri itu, jarang dijumpai.

Sosok itu adalah I Wayan Wardika (46), founder Rumah Konservasi Kunang-kunang. Wardika mengatakan konservasi ini bermula saat dirinya melakukan penelitian pada tahun 2000 lalu. Waktu itu, ia mengikuti lomba karya tulis tentang kunang-kunang.

kunang-kunang
Warga antusias ingin mengetahui lebih banyak tentang kunang-kunang di Rumah Konservasi Kunang-kunang Desa Taro Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Bali.(Foto: Wardika)

“Jadi sejak 24 tahun saya riset di Ubud. 24 tahun lalu masih bisa riset, sekarang sudah tidak bisa. Jangankan kunang-kunang, sawahnya saja tidak ada, tahu sendiri kan,”tutur Wardika kepada radio Idola, pagi (28/06) tadi.

Menurut Wardika, ketika ada kunang-kunang di sekitar kita, itu menandakan ekosistem masih bagus dan lingkungan setempat berkualitas sangat baik. Bila masih ada pepohonan, tanah nir pupuk kimia, maka kemungkinan besar populasi kunang-kunang ada.

I Wayan Wardika
I Wayan Wardika, Founder Rumah Konservasi Kunang-kunang Gianyar Bali bersama tim.(Foto: Wardika)

Untuk itu, jalan satu-satunya agar kunang-kunang tak punah dan bisa dinikmati oleh generasi masa kini adalah repopulation program. Kunang-kunang butuh habitatnya. Untuk mewujudkan itu, Wardika mengajak petani mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Lalu, apa tantangannya?

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama I Wayan Wardika, Founder Rumah Konsevasi Kunang-kunang di Desa Taro Kecamatan Tegallalang Kabupaten Gianyar Bali. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnya20 UMKM Jateng Bakal Ketemu 35 Konjen dan 18 Buyer di Bali
Artikel selanjutnyaBobolnya Pusat Data Nasional (PDN) Sementara, Perlukah Pemerintah Meminta Maaf Secara Terbuka pada Rakyat?