Jateng Punya Catatan Lengkap Soal Transmigrasi Sejak 1950-1999

Dinas Arsip dan Perpustakaan Jateng
Sejumlah pengunjung saat menikmati buku atau dokumen yang disajikan Dinas Arsip dan Perpustakaan Jateng.

Semarang, Idola 92,6 FM-Program transmigrasi yang digulirkan pemerintah pusat untuk pemerataan penduduk ke luar Pulau Jawa, dicatat lengkap Pemprov Jawa Tengah.

Bahkan, arsip transmigrasi Jateng 1950-1999 ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa (MKB).

Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Arpus) Jateng Defransisco Dasilva Tavares mengatakan arsip tersebut bukan sekadar dokumentasi program, namun memiliki arti sejarah karena warga dari Jateng adalah pionir yang mengisi kantong-kantong transmigran di Andalas pada 1950 silam. Hal itu dikatakan usai menerima penghargaan di Jakarta, belum lama ini.

Frans menjelaskan, program transmigrasi pertama dari Jateng pada 1950 dan warga asal wilayah Karisidenan Kedu dikirim ke Lampung.

Dari warga Karesidenan Kedu itu, kemudian wilayah transmigrasi berkembang dan lestari hingga kini.

Menurutnya, Dinas Arsip dan Perpustakaan Jateng terus berupaya melestarikan arsip maupun dokumen bernilai sejarah.

“Kita punya catatannya dari awal hingga (transmigrasi) tahun 1999 dalam bentuk arsip, sehingga kita memeroleh (sertifikat) memori kolektif bangsa. Dari total tujuh MKB yang ditetapkan, tiga di antaranya berasal dari Jawa Tengah. Yaitu, Arsip Jaringan Dagang Batik Lasem Awal Abad 20 Tahun 1900-1942, Arsip Transmigrasi di Jawa Tengah Tahun 1950-1999, dan Arsip Revitalisasi Situs Kota Lama Semarang Tahun 1983-2022,” kata Frans.

Frans lebih lanjut menjelaskan, MKB penting sebagai pengingat sejarah suatu bangsa terutama untuk generasi penerus agar tidak kehilangan jati diri.

“Maka penting sekali arsip bisa dilestarikan. Sehingga, bisa meneruskan (pengetahuan) pada generasi,” pungkasnya. (Bud)