Mantap Nih! Realisasi Investasi Triwulan Pertama 2024 Capai Rp15,167 Triliun

Sakina Rosellasari
Sakina Rosellasari, Kepala DPMPTSP Jateng.
Ikuti Kami di Google News

Semarang, Idola 92,6 FM-Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Jawa Tengah triwulan pertama 2024, tercatat sebesar Rp15,167 triliun.

Sementara, target investasi di provinsi ini sebesar Rp77,43 triliun.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng Sakina Rosellasari mengatakan jumlah realisasi investasi tersebut, belum termasuk dengan usaha kecil mikro yang menempati posisi keempat dari seluruh provinsi. Hal itu disampaikan saat ditemui di kantornya, Senin (6/5).

Sakina menjelaskan, sektor PMA didominasi investasi yang menyerap banyak tenaga kerja dan salah satunya adalah tekstil.

Sedangkan untuk PMDN didominasi industri kayu, pergudangan, telekomunikasi, perumahan hingga kawasan industri dan perkantoran.

Menurut Sakina, beberapa wilayah dengan realisasi investasi tinggi untuk PMA adalah Kabupaten Batang dan Kendal serta Jepara.

Kemudian juga ada Kota Semarang dan Kabupaten Tegal.

Sedangkan untuk PMDN ada di Kota Semarang, Kabupaten Kendal, Klaten, Batang dan Kabupaten Semarang.

“Realisasinya ada 13.927 proyek dengan serapan tenaga kerja 78.204 orang. Sebanyak 10 negara yang melakukan investasinya di Jawa Tengah adalah Singapura lalu Hong Kong, Korea Selatan, Tiongkok, Samoa Barat, Belanda, Jepang, Jerman dan Taiwan. Seperti industri alas kaki sepatu olah raga di KITB PT Yih Quan Footwear Indonesia juga salah satu investor di KITB,” kata Sakina.

Lebih lanjut Sakina menjelaskan, guna menggenjot investasi ini salah satunya melalui Central Java Investment Business Forum (CJIBF) berkolaborasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng.

“Kemarin ada delapan proyek yang sudah clean and clear dan ditawarkan ke beberapa negara seperti Jepang dan Belanda juga tertarik khususnya sektor energi baru terbarukan. Produk hilirisasi pertanian dari Kebumen, Cilacap seperti produk gula semut juga diminati,” pungkasnya. (Bud)