Pariwisata Jadi Andalan Sektor Investasi Yang Ditawarkan ke Tiongkok

Sekda Sumarno
Sekda Sumarno saat bertemu dengan Konjen RRT di Surabaya, Xu Yong, belum lama ini.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah semakin intensif meningkatkan relasi kerja sama, dengan pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Tujuannya, untuk menggenjot perekonomian dengan menawarkan kerja sama di sektor pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia.

Sekda Sumarno mengatakan kerja sama antara Tiongkok dengan Pemprov Jateng sudah terjalin sejak 2019-2023. Hal itu dikatakan saat bertemu dengan Konjen RRT di Surabaya, Xu Yong, belum lama ini.

Selama ini Tiongkok masuk lima besar realisasi investasi di Jateng dengan nilai investasi sebesar USD5,54 juta.

Menurutnya, bangkitnya kelas menengah di Tiongkok dapat menjadikan peluang bisnis di Jateng.

Oleh karena itu, Pemprov Jateng akan menangkap peluang di sektor pariwisata.

Sebab, setiap kabupaten/kota memiliki wisata unggulan masing-masing untuk dikenalkan kepada masyarakat menengah di Tiongkok.

Sumarno menjelaskan, berwisata menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat ekonomi menengah.

Karenanya, potensi itu akan ditangkap melalui peningkatan kerja sama di sektor pariwisata utamanya di kawasan Candi Borobudur dan Pulau Karimunjawa serta kawasan dataran tinggi Dieng.

“Kami berharap adanya kerja sama yang lebih luas dan intensif lagi dengan Tiongkok. Apalagi ada program dari RRT untuk meningkatkan jumlah penduduk kelas menengah ke atas. Selama ini, Borobudur menjadi tujuan tempat beribadat umat Budha. Masyarakat Tiongkok juga banyak yang memeluk agama Budha, sehingga ini mudah-mudahan menjadi salah satu daya tarik masyarakat Tiongkok berkunjung ke Borobudur,” kata Sumarno.

Lebih lanjut Sumarno menjelaskan, selain sektor pariwisata yang akan ditawarkan, pemprov juga menawarkan bidang investasi industri dan pengembangan sumber daya manusia melalui sektor pendidikan.

Kerja sama tersebut dalam bentuk pemberdayaan lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK), untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di berbagai industri di Tiongkok.

Sementara Konsulat Jenderal RRT di Surabaya Xu Yong menyatakan, pihaknya bersedia memajukan kerja sama yang sudah ada.

Termasuk, kerja sama yang belum terealisasi antara Provinsi Jateng maupun Tiongkok yang diharapkan bisa meningkatkan kemajuan dan kemakmuran bersama.

Menurutnya, Jateng mempunyai prospek yang cukup bagus karena memiliki lokasi strategis dan transportasi baik serta iklim usaha kondusif.

“Tiongkok merupakan pasar yang besar. Saat ini ada sekitar 400 juta rakyat menengah, diprediksi pada 2035 meningkat menjadi 800 ribu rakyat menengah,” ucap Xu Yong.

Selain bidang ekonomi, pariwisata, dan olahraga, kata dia, sektor pendidikan merupakan salah satu aspek penting untuk berkembangnya kerja sama antar kedua negara. (Bud)