Sugiharto Hendrata Kuswono, Sang Pelacak Sejarah Tionghoa Banjar

Sugiharto Hendrata Kuswono
Sugiharto Hendrata Kuswono (berdiri), Sang Pelacak Sejarah Tionghoa Banjar dari Banjarmasin saat launching buku Tionghoa Banjar pada Juli 2023.(Foto: Sugi)

Banjarmasin, Idola 92.6 FM – Berawal dari rasa penasaran dan keinginan bergerak untuk mencari jejak keluarganya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sosok satu ini melacak sumber-sumber sejarah Tionghoa di Tanah Banjar. Setelah mengumpulkan jejak-jejak sejarah tersebut, ia mempunyai perpustakaan pribadi. Di perpustakaan ini, ragam koleksi bisa dijumpai. Mulai dari buku, kliping koran, dokumen, foto dan gambar yang berkaitan dengan sejarah Tionghoa di Tanah Banjar.

Sosok itu yakni Sugiharto Hendrata Kuswono (47), Sang Pelacak Sejarah Tionghoa Banjar dari Banjarmasin. Menurut Sugi panggilan akrabnya, semua berawal dari tradisi ziarah kubur (Ceng Beng) di keluarganya. Saat itu, ia penasaran di mana tempat kubur sang kakek karena sejak kecil, yang dijumpai hanya makam nenek. Dari rasa penasaran dan tanya ke orangtua, terbongkarlah satu persatu tabir tersebut.

Sugiharto Hendrata Kuswono
Sugiharto Hendrata Kuswono (dalam foto dua dari kanan), bersama pembicara lainnya saat launching buku Tionghoa Banjar pada Juli 2023.(Foto: Sugi)

“Di mana dapat cerita dari orangtua begini, dan orangtua, ayah saya kebetulan paling sulung. Pada saat awal, dia sempat tahu, sempat di makamkann, katanya setelah serah terima kalahnya Jepang sama tentara sekutu, kuburan-kuburan sekitar 200 orang yang ketemu di Banjarmasin, akhirnya dimakamkam di pemakaman Belanda. Cuman kan ketika negara kita merdeka, ada satu kebijakan juga, sepertinya ada kebijakan dari pusat, untuk merelokasi ke satu tempat saja,”tutur Sugi kepada radio Idola, pagi (16/02) tadi.

Atas bekal itu, dan restu dari semesta, pada tahun 2015, Sugiharto akhirnya menemukan di mana keberadaan makam sang kakek.

Sugiharto Hendrata Kuswono
Sugiharto Hendrata Kuswono sedang menelusuri arsip foto lawas.(Foto; Sugi)

Tak mau berhenti sampai di sini, Sugi terus bergelut dengan sejarah Tionghoa Banjar. Melibatkan banyak orang dari ragam profesi, Sugi bertekad membuat sebuah buku. Buku berjudul “Tionghoa Banjar; Peran dan Kiprahnya dalam Lintasan Sejarah”. Buku ini telah diluncurkan dan didiskusikan di Banjarmasin pada 30 Juli 2023.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Sugiharto Hendrata Kuswono, Sang Pelacak Sejarah Tionghoa Banjar dari Banjarmasin.(yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Artikel sebelumnyaPemilu Indonesia, Apa yang Menarik sehingga Mengundang Banyak Keingintahuan Lembaga Pemantau Asing?
Artikel selanjutnyaBawaslu Rekomendasikan 13 Daerah di Jateng Lakukan PSU