Semarang, Radio Idola 92,6 FM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah resmi meluncurkan Jawa Tengah Calendar of Events 2025 dengan tema “Jelajah Jateng Sekarang, pengalaman Wisata Penuh Makna”. Setidaknya terdapat 250 event pariwisata sudah disiapkan guna menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Agung Hariyadi mengatakan, kalender event ini akan menjadi petunjuk bagi wisatawan untuk berkunjung ke Jateng.
“ini tentu memberikan guiden kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan ke jawa tengah. Sehingga mereka bisa merencanakan menikmati event di jawa tengah sekaligus menikmati pariwisata di jawa tengah,” ujarnya dalam acara peluncuran calender of event 2025, rabu (11/12)
Agung mengatakan, tema “Jelajah Jateng Sekarang, Pengalaman Wisata Penuh Makna” menggambarkan semangat untuk menghadirkan pengalaman yang autentik, dinamis, dan modern bagi wisatawan, sekaligus menonjolkan potensi daerah melalui lebih dari 250 event pariwisata sepanjang tahun 2025. Jawa Tengah memiliki segala potensi yang wisatawan cari seperti budaya yang kaya, pemandangan yang indah, dan masyarakat yang ramah.
“Melalui tema ‘Jelajah Jateng Sekarang, Pengalaman Wisata Penuh Makna’ Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengajak wisatawan dari dalam maupun luar negeri untuk segera merasakan pesona Jawa Tengah. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, pariwisata dapat memberikan dampak ekonomi positif langsung bagi masyarakat local,” ujarnya
Kalender pariwisata ini sendiri menyuguhkan berbagai acara ikonik yang menjadi magnet wisata Jawa Tengah. Diantaranya Festival Gunung Slamet yang merupakan event spektakuler yang memadukan tradisi unik seperti pengambilan air suci Tuk Sikopyah dan perang tomat yang meriah, kirab budaya, pertunjukan seni, bazar UMKM, dan akustik kabut lembut di tengah udara segar pegunungan lereng Gunung Slamet.
Selain itu terdapat pula Festival Payung Indonesia yang adalah Seni dan budaya yang menampilkan kreativitas tanpa batas dengan payung tradisional sebagai ikon utama. Pameran seni instalasi payung, pertunjukan tari, musik, dan teater budaya, serta bazar kerajinan lokal yang kaya akan kearifan nusantara.
Kemudian Solo Menari yang merupakan perayaan seni tari terbesar dengan ribuan penari yang tampil serentak di berbagai titik kota, acara ini menghadirkan ragam tarian tradisional, kontemporer, hingga kolaborasi modern yang memukau.
Ada pula Festival Kota Lama Semarang , dimana suasana masa lampau yang hidup kembali di Festival Kota Lama Semarang, menghidupkan bangunan bersejarah dengan seni, budaya, dan kreativitas. Berbagai kegiatan seru seperti pameran seni, bazar kuliner khas, pertunjukan musik, dan tur edukatif di kawasan Kota Lama yang memikat.
Terakhir adalah Solo Keroncong Festival yang menghidupkan keroncong sebagai warisan budaya bangsa. Penampilan memukau dari musisi keroncong terbaik, eksplorasi genre yang berpadu dengan sentuhan modern, dan suasana khas Kota Solo yang hangat.
Agung Hariyadi menambahkan, pada tahun 2025 pihaknya menargetkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jawa Tengah mencapai 60 juta orang. Pihaknya optimis jumlah tersebut dapat tercapai, mengingat berwisata sudah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat.
“Saya kira pariwisata sudah menjadi kebutuhan masyarakat, karena melihat dari sisi PDRB juga meningkat. Jadi daya belinya juga masih ada,” pungkasnya