Transformasi Digital BPR/S Perlu Untuk Tata Kelola Lebih Baik

Sumarjono
Sumarjono, Kepala Kanreg 3 OJK Jateng-DIY.

Semarang, Idola 92,6 FM-Digitalisasi merupakan keuntungan bagi lembaga keuangan khususnya bank perekonomian rakyat/bank perekonomian rakyat syariah (BPR/S), guna mencegah penggunaan dana tidak perlu atau menghemat biaya operasional.

Hasil penghematan tersebut, dapat dialihkan ke dalam investasi lainnya.

Kepala OJK Jateng Sumarjono mengatakan pihaknya terus mendorong peningkatan tata kelola dan manajemen risiko BPR/S, dalam rangka meningkatkan kinerja dan menjaga kepercayaan masyarakat agar dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi daerah. Pernyataan itu dikatakan saat talkshow “Peningkatan Tata Kelola dan Manajemen Risiko untuk mendukung Transformasi BPR/S se-Jawa Tengah dan DIY” di Semarang, kemarin.

Sumarjono menjelaskan, para pengelola BPR/S di Jateng harus mampu menangkap peluang dan kontribusi dengan memersiapkan keunggulan kompetitif.

Termasuk, menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang andal dan permodalan kuat.

“Perbankan yang semakin kuat diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi intermediasi perbankan, khususnya terhadap usaha sektor produktif. Selain itu juga meningkatkan inklusi dan literasi keuangan, mengembangkan dan memperkuat eksosistem sektor keuangan sehingga pada akhirnya sektor perbankan dapat meningkatkan kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan perkonomian daerah,” kata Sumarjono.

Lebih lanjut Sumarjono juga meminta perbankan khususnya BPR/S meningkatkan kewaspadaan terkait semakin meluasnya pelayanan dan
peningkatan volume usaha BPR/S.

Oleh kareba itu, kebutuhan terhadap penerapan tata kelola dan manajemen risiko yang lebih baik dari setiap BPR/S, dibutuhkan.

“Lemahnya penerapan tata kelola dan manajemen risiko dapat menimbulkan celah pada kegiatan operasional, dan hal itu yang menyebabkan sejumlah BPR/S ditutup pada awal tahun 2024 ini. Sebagian merupakan BPR/S yang berada di wilayah Jawa Tengah,” pungkasnya. (Bud)