Ketua Apindo Kota Semarang Dedy Mulyadi saat menunjukkan sejumlah produk hasil produksi tekstil di Kota Semarang.

Semarang, Idola 92,6 FM-Tumbangnya raksasa garmen di Indonesia, menjadi pelajaran bagi para pengusaha untuk bisa menyiasati kondisi perekonomian di dalam negeri saat ini.

Tujuannya, agar usaha yang telah dilakoni selama belasan atau puluhan tahun itu tetap bertahan dan berkembang.

Ketua Apindo Kota Semarang Dedy Mulyadi mengatakan pada saat sekarang ini, para pengusaha harus mampu adaptif terhadap kondisi perekonomian tidak menentu atau tidak stabil. Hal itu dikatakan saat ditemui di tempat usahanya di Kawasan Industri Wijayakusuma, Senin (24/3).

Menurut Dedy, situasi dan kondisi ekonomi saat ini memaksa banyak pengusaha harus mampu bertahan di tengah banyaknya hantaman dari sejumlah sektor.

Bahkan, tidak sedikit yang akhirnya gulung tikar dan harus merumahkan para pekerjanya.

Dedy menjelaskan, ada beberapa perusahaan yang sudah memiliki nama besar harus tumbang karena tekanan ekonomi tidak menentu sekarang.

Oleh karena itu, para pengusaha harus dituntut bisa beradaptasi dengan kondisi saat ini untuk bisa memertahankan usahanya dan tidak merumahkan pekerjanya.

“Adaptasi yang bisa dilakukan, salah satu caranya dengan merelokasi industri yang sudah tidak bisa dipertahankan di daerah sebelumnya. Kalau mau jalan terus ya harus ada efisiensi,” kata Dedy.

Lebih lanjut Dedy menjelaskan, para pengusaha tidak hanya mampu membaca peluang pasar saja tetapi juga mampu beradaptasi dengan keadaan ekonomi saat ini.

Dedy menyebut, industri padat karya selama ini masih menjadi salah satu penopang perekonomian di dalam negeri karena mampu menyerap tenaga kerja cukup banyak.

“Saya rasa, di Jawa Tengah ini industri padat karya masih dibutuhkan. Makanya kan banyak yang kemudian pindah ke Jawa Tengah, kayak industri sepatu dan rokok,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaLuthfi Pastikan Tenaga Kerja di Jateng Sudah Terima THR
Artikel selanjutnya23 Bengkel Siaga Nasmoco Siap Layani Pemudik