Semarang, Idola 92.6 FM – Perayaan Hari Raya Idul Fitri bagi umat muslim di Indonesia menjadi perhatian serius Pemerintah dari tahun ke tahun. Tak hanya berdimensi keagamaan, perayaan bagi pemeluk agama mayoritas di Indonesia ini juga menjadi concern bagi pemerintah untuk memastikan kelancaran, kenyamanan, serta keamanan para pemudik yang jumlahnya mencapai jutaan orang.
Meski berbagai upaya sudah dilakukan Pemerintah tetapi kadang masih saja terjadi korban jiwa di jalan raya pada saat berlangsungnya arus mudik-balik Lebaran dari tahun ke tahun.
Berkaca dari tahun 2024, selama arus mudik dan balik, terjadi 2.985 kecelakaan. Dari jumlah itu terdapat korban jiwa sebanyak 429 orang. Jumlah tersebut turun 17 persen bila dibandingkan dengan korban meninggal pada arus mudik dan balik Lebaran 2023 yang mencapai 519 jiwa.
Lalu, bagaimana mengatasi kepadatan jalan jelang arus mudik-balik Lebaran? Apa yang mesti dilakukan untuk menekan kemungkinan pengemudi terlalu kelelahan mengemudi? Serta apa antisipasi yang bisa dilakukan untuk mencegah kasus-kasus rem blong, dan hal-hal semacamnya?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Djoko Setijowarno (Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat)) dan Henggar Budi Anggoro (Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: