Sejumlah petugas dari tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat membawa uang layak edar untuk diangkut menggunakan KRI Butana 878.

Semarang, Idola 92,6 FM-Dibantu TNI Angkatan Laut dengan KRI Butana 878, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah melaksanakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat ke Karimunjawa melalui Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Selasa (6/5).

Selama enam hari Ekspedisi Rupiah Berdaulat di Karimunjawa itu, tim akan bersandar di Pulau Karimunjawa kemudian Pulau Genting dan Pulau Nyamuk serta Pulau Parang dengan mengunjungi Desa Karimunjawa dan Desa Kemujan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang dilakukan pada tahun kedua, merupakan salah satu tugas menjaga kedaulatan dan kestabilan nilai Rupiah serta fisik Rupiah.

Menurut Rahmat, pihaknya dibantu TNI Angkatan Laut dari Lanal Semarang mengedarkan uang senilai Rp3.620.000.000 di wilayah Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara.

Ekspedisi Rupiah Berdaulat sudah dua kali diadakan bersama Lanal Semarang, dan memang fokusnya adalah wilayah Karimunjawa yang letaknya agak jauh serta keterbatasan akses atau sulit dijangkau.

Rahmat menjelaskan, dengan kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat itu pihaknya juga menjaga kelayakan uang yang beredar di wilayah Karimunjawa.

“Adalah upaya kami untuk menjaga Rupiah di Kepulauan Karimunjawa, agar supaya tingkat kelayakan edarnya tetap terjaga. Pulau Karimunjawa ini memang akses ke sananya memang agak sulit, jadi perlu kita jaga level kelayakan uang layak edar di wilayah sana,” kata Rahmat.

Sementara Sekda Sumarno mengapresiasi kegiatan Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang diadakan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng ke Karimunjawa.

Menurut Sumarno, hal itu juga salah satu bentuk menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia.

“Karena di Karimunjawa ini adalah salah satu daerah yang terpencil, karena aksesnya agak susah. Dan sebab Rupiah adalah simbol kedaulatan bangsa, sehingga di semua daerah Rupiah harus tersedia di sana,” ucap Sumarno.

Sumarno berharap, dengan tersedianya Rupiah dengan kondisi layak edar di wilayah Karimunjawa maka ekonomi sekitar tetap bergerak.

Oleh karenanya, perekonomian di wilayah Karimunjawa tetap berputar dan masyarakat menjadi lebih sejahtera. (Bud)

Artikel sebelumnyaPGN SOR III Bangun Jargas 44 Ribu SR di Surabaya
Artikel selanjutnyaMenyoroti Aturan Baru dalam UU BUMN, KPK Disebut Tak Bisa Tangkap Direksi Meski Korupsi