Semarang, Idola 92,6 FM-Guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan setelah terjadinya aksi kerusuhan di sejumlah daerah, Pemprov Jawa Tengah menginstruksikan BUMD menggelar pasar murah.
Tujuannya, agar masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan mudah dan harga terjangkau.
Melalui BUMD Peduli, digelar pasar murah mulai 2-5 September di Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan serta Salatiga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Jateng Dyah Lukisari mengatakan BUMD Peduli menyasar masyarakat menengah bawah, yang tujuannya menjaga stabilitas harga pangan dan ketersediaan komoditas terjamin di lapangan serta inflasi terjaga. Hal itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.
Menurutnya, Gerakan Pangan Murah BUMD Peduli didukung program CSR BUMD Jateng.
Bahan pangan yang disediakan, kemudian dijual ke masyarakat dengan harga di bawah pasaran.
Dyah menjelaskan, disalurkan komoditas pangan berupa lima ribu kilogram beras yang dijual dengan harga Rp11 ribu per kilogramnya dan 500 kilogram gula pasir dijual dengan harga Rp14 ribu per kilogram serta 500 liter minyak goreng dijual Rp14 ribu per liter.
“Harga terpaut cukup lumayan jika dibandingkan di pasaran. Antusias masyarakat juga tinggi untuk dating di lokasi,” kata Dyah.
Lebih lanjut Dyah menjelaskan, selain Gerakan Pangan Murah BUMD Peduli, Pemprov Jateng juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Jateng menggelar Gerakan pangan murah di Karanganyar dan Solo.
Sementara Dinas Ketahanan Pangan Jateng, menggelar pasar murah di Kota Semarang.
“Gerakan Pangan Murah sejak Januari hingga 30 Agustus 2025, lebih dari seribu kegiatan telah digelar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Baik itu yang diinisiasi oleh kementerian, Pemprov Jateng maupun kabupaten dan kota,” pungkasnya. (Bud)