Dede Komarudin (tengah, kemeja hitam), pembudidaya kopi dan pegiat wisata dari Desa Indragiri Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung bersama wisatawan yang berkunjung ke Desa Indragiri.(Foto: Dede)

Bandung, Idola 92.6 FM-Sosok ini sejak beberapa tahun lalu mulai bergelut dengan tanaman kopi. Setelah terlihat hasilnya, ia mulai mengajak orang-orang terdekat seperti saudara, teman dan tetangga untuk menanam kopi.

Sosok itu tak lain adalah Dede Komarudin, Kepala Dusun IV Desa Indragiri Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung Jawa Barat. Ia mulai bergelut dengan tanaman kopi sejak 2007. Dede memilih tanaman kopi, karena bisa ditanam di bawah naungan (pohon-pohon besar, red).

“Saya mengambil tanaman yang bisa di bawah naungan, yang tidak merusak tanaman merusak di sini. Kalau sayuran panen 3 bulan sekali. Kalau kopi dari naman, dari nyemai sampai panen butuh 4 tahun. ini utk jangka panjang,”cerita Dede kepada radio Idola Semarang, pagi (18/09) tadi. Karena dirasa lama, ia akhirnya memutuskan untuk membeli langsung bibit siap tanam agar lebih cepat panen.

Dede tak ingin sukses sendiri. Selain mengajak warga setempat, ia menularkan ilmu menanam kopi kepada anak-anak sekolah. Dengan ijin kepala sekolah, ia mengajak anak-anak untuk belajar langsung ke lapangan.

Kini, setelah hampir dua dekade, panen kopi melimpah. Sebagian lahan kopi “disulap” menjadi tempat wisata sejak sebelum pandemi covid-19 pada 2020. Bahkan tempat wisata yang digagas Dede telah menarik perhatian dan dikunjungi Gubernur Jawa Barat kala itu (Ridwan Kamil, red).

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Dede Komarudin, pembudidaya kopi dan pegiat wisata dari Desa Indragiri Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung.(yes/her)

Simak podcast wawancaranya: