Kendal, Idola 92.6 FM-Keelokan lanskap pedesaan menjadi salah satu kekhasan desa wisata di Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal Jawa Tengah ini. Panorama sawah hijau yang menghampar menjadi pesonanya.
Destinasi wisata itu yakni Desa Wisata Trayu. Desa wisata yang resmi dioperasikan pada tahun 2021 itu terletak di Bantengan, Desa Trayu Kec Singorojo Kabupaten Kendal. Bagi wisatawan yang akan menuju lokasi, dari pusat kota Kendal, kira-kira membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sementara, jika ditempuh dari pusat Kota Semarang, pengunjung memerlukan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan dengan kecepatan rata-rata.
Desa Wisata Trayu buka setiap hari, mulai pukul 07.30 pagi sampai 17.00 WIB sore. Di dalamnya terdapat berbagai hiburan alami yang memanfaatkan ekosistem di pedesaan. Khusus pada hari Minggu dan libur nasional, pengelola juga akan menyajikan hiburan live music.
Untuk harga tiket masuknya cukup terjangkau masyarakat umum, yaitu Rp5.000 per orang. Daya tarik tempat ini juga cukup banyak. Adapun daya tarik yang dimiliki oleh desa wisata satu ini adalah sebagai berikut.
1. Persawahan
Hal paling menonjol yang ada di desa wisata ini yaitu area persawahannya yang membentang luas bak permadani hijau. Pemandangan hijaunya yang memukau dapat dilihat sejauh mata memandang. Di sejumlah titik areal sawah juga didirikan gazebo atau tempat duduk untuk bersantai para pengunjung. Saat berada di sini, pengunjung akan merasa adem ayem.
Bagi pengunjung yang punya hoby bikin content, di areal persawahan juga dilengkapi spot selfi (swafoto). Menuju spot selfi juga disediakan lantai dari kayu (decking) yang membelah persawahan. Sehingga, pengunjung dapat leluasa mengabadikan momen sembari menikmati suasana.
2. Kolam Terapi Ikan
Pengunjung dapat menikmati terapi ikan dengan duduk di tepian kolam ikan dengan cara memasukkan kedua kaki ke dalamnya. Ratusan ikan akan datang menyerbu kaki pengunjung untuk dimakan sel kulit matinya. Pengunjung akan merasakan sensasi geli dan senang ketika ikan-ikan tersebut menyentuh kulit kaki.
3. Kolam Renang
Desa Wisata Trayu menyediakan kolam keceh dan kolam renang bagi anak-anak. Kolamnya bersih, luas dan airnya pun segar. Setiap anak yang akan berenang tidak dikenakan biaya tiket tambahan. Jadi, harga tiket masuk tadi sudah termasuk dengan tiket masuk ke kolam renang ini.
4. Kuliner
Di sini, pengunjung juga bisa wisata kuliner. Banyak sekali makanan enak yang dijual di dalamnya, misalnya ada gendar pecel, ayam bakar, gorengan, es krim, lotek hingga soto ayam yang mengenyangkan. Semuanya terasa lezat dengan harga murah meriah. Pengunjung bisa membelinya di kafe atau warung yang ada di area desa wisata.
5. Pendopo Karaoke
Tak ketinggalan pula, di sini juga ada taman, pendopo untuk santai dan area untuk karaoke. Pengunjung bisa memanfaatkan pendopo ini untuk makan, bernyanyi dan istirahat sejenak.
Kepala Desa Trayu, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal, Zaenudin, mengatakan, Desa Wisata Trayu baru diresmikan pada Oktober 2021 lalu. Pada mulanya, konsep desa wisatanya yaitu wisata spot selfie sawah. “Tapi, seiring perkembangannya, beberapa fasilitas juga mulai dibangun untuk membuat nyaman pengunjung,” ujar Zaenudin, beberapa waktu lalu.
Zaenudin berharap, dengan adanya Desa Wisata Trayu, dapat meningkatkan perekonomian warga, khususnya para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di desanya.
“Alhamdulillah mulai lebaran sampai sekarang sudah ramai pengunjung. Tarifnya murah kok cuma lima ribu rupiah per orang. Semoga ke depan semakin ramai wisatawan,” tandas Zaenudin.
Sementara itu, Fitri Saidah (26), pengunjung dari Desa Banyumeneng Mranggen Demak, merasa senang berada di areal Desa Wisata Trayu. Sebab, di daerah sekitarnya, belum ada objek wisata seperti di Trayu. “Lokasinya bagus, apalagi ada kolam renang buat anak-anak. Jadi, bisa menyenangkan anak, dan saya juga bisa refreshing,” ujar Pipit, panggilan Fitri Saidah yang datang bersama suami dan anak laki-lakinya, Faris Ahmad Al Fatih (7).
Ia berharap, ke depan, Desa Wisata konsep pedesaan semacam ini, semakin banyak di Indonesia. Sebab, selain menjadi destinasi wisata yang terjangkau bagi masyarakat menengah ke bawah, juga berdampak bagi masyarakat sekitar. “Semoga di desa saya juga berpikir untuk membuat desa wisata seperti di Trayu ini,” harap saat diwawancara radio Idola Semarang di sela-sela menunggu anaknya, Minggu (11/05). (ros/her)