
Semarang, Idola 92,6 FM-Museum Ranggawarsita Semarang, perlahan menunjukkan geliat baru.
Dulu museum identik dengan kesan sepi dan kaku, kini tempat yang menyimpan ribuan koleksi benda bersejarah itu semakin ramai dikunjungi.
Kepala Museum Ranggawarsita Semarang Sugiharto mengatakan hingga September 2025, tercatat hampir 50 ribu pengunjung datang dan mendekati target tahunan sebesar 79 ribu dengan proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp1,6 miliar. Hal itu dikatakan saat ditemui di Museum Ranggawarsita, kemarin.
Sugiharto menjelaskan, program Dolan Museum menjadi salah satu daya tarik utama.
Melalui program ini, museum tidak hanya berfungsi sebagai ruang edukasi tetapi juga arena rekreasi yang ramah anak dan komunitas.
“Pengunjungnya beragam, mulai dari anak TK, SD, SMP, SMA, mahasiswa bahkan wisatawan mancanegara. Dari Belanda, China, Portugal, Taiwan hingga Suriname pernah datang ke sini,” kata Sugiharto .
Menurut Sugiharto, kerja sama dengan kapal pesiar juga memerluas jaringan kunjungan.
Menariknya, tahun ini kunjungan siswa SMA meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Banyak di antaranya justru datang dari luar provinsi, khususnya Yogyakarta.
Salah satu pengunjung, Tiara, siswi SMA 3 Bantul, mengaku sudah tiga kali datang ke Museum Ranggawarsita dalam setahun terakhir.
Tiara datang bersama rombongan sekolah dalam rangka kunjungan edukasi.
“Suka sih, seru. Bisa lihat banyak hal bersejarah. Museum tidak hanya memberikan pengalaman belajar, tetapi juga menghadirkan suasana berbeda dibanding ruang kelas,” ujar Tiara.
Semangat mengenalkan sejarah kepada anak muda juga datang dari komunitas Zilenial Jateng.
Ketua Zilenial Jateng Berty Diah Rahmana menilai, generasi Z dan milenial masih kurang mengenal sejarah.
Tetapi, hal ini bisa diubah jika museum dikemas lebih menarik.
“Kita berharap Gen Z, terutama Zilenial di Jawa Tengah, punya inisiatif untuk berkunjung ke museum dan belajar di sana. Museum perlu menghadirkan digitalisasi, agar lebih dekat dengan dunia anak muda,” ucap Berty.
Berty menjelaskan, Museum Ranggawarsita memang mulai berbenah.
Selain menambah program edukatif, museum juga mengadopsi teknologi modern dengan menghadirkan tampilan 3D.
Dengan berbagai terobosan tersebut, mampu membuat masyarakat semakin mencintai warisan budaya bangsa. (Bud)