Semarang, Idola 92,6 FM-Dinas Perhubungan Jawa Tengah akan mengusulkan kepada pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Perhubungan, untuk mengaktifkan kembali jembatan timbang di provinsi ini.
Tujuannya, guna menekan angka kecelakaan lalu lintas akibat kelebihan muatan dan memastikan kendaraan angkutan barang mematuhi aturan.
Kepala Dinas Perhubungan Jateng Arief Djatmiko mengatakan jembatan timbang berfungsi untuk mengukur berat kendaraan dan muatannya, sehingga pemilik kendaraan bisa mengetahui batas kemampuan kendaraan dan mencegah kecelakaan. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.
Arief menjelaskan, di Jateng ada beberapa jembatan timbang di antaranya di Ajibarang, Banyumas dan Sarang.
Menurut Arief, terkait dengan jembatan timbang karena sekarang sudah menjadi kewenangan dari pemerintah pusat maka pihaknya bersikap mendukung.
Namun demikian, untuk di wilayah Jateng terdapat tujuh jembatan timbang.
“Kita bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, untuk mulai mengaktifkan kembali jembatan timbang. Ini sudah menjadi kajian, terutama di beberapa titik yang terjadi kecelakaan. Harapannya pada titik-titik rawan kecelakaan akibat ODOL itu semakin dikurangi. Bahwa sebetulnya yang ingin kita peroleh adalah keselamatan berlalu lintas,” kata Arief.
Lebih lanjut Arief meminta kepada seluruh pengguna jalan, harus taat terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku.
Hal itu dimaksudkan, untuk mengurangi dan mencegah adanya kasus atau kejadian kecelakaan lalu lintas yang bisa berakibat pada vatalitas.
“Harapan kami bahwa, sosialisasi mengenai ODOL sangat penting bagi kita semua,” pungkasnya. (Bud)