
Bantul, Idola 92.6 FM-Komunitas taman bacaan ini berdiri sejak 2016 di Dusun Siluk Bantul Yogyakarta. Berawal dari keresahan sosok peduli literasi dan lingkungan yang melihat sampah di sekitar Sungai Oyo yang memprihatinkan. Dari aksi bersih-bersih itu lahirlah ruang belajar gratis membaca, menulis, hingga melukis untuk anak-anak sekitar.
Sosok itu adalah Kuat Kuart (akrab dipanggil mas Kuat), pendiri sekaligus ketua Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Jembatan Edukasi Siluk di Dusun Siluk Bantul Yogyakarta.
Kepada radio Idola, Kuat menyampaikan, hati tergerak untuk mendirikan TBM setelah pulang belajar dari kota. Dan melihat lingkungan (sungai Oyo) yang sering dijadikan tempat buang sampah. Padahal waktu ia masih anak-anak, di sungai Oyo masih banyak ikan-ikan.
“Kalau melihat ketika kecil, masih ada ikan, di sini mawar pakai daun kelapa itu langsung dapat ikan, sekarang orang buang sampah tinggal lempar ke sungai,”tutur Kuat kepada radio Idola Semarang, pagi (09/10) tadi.
Konsistensinya dalam merawat lingkungan, melahirkan Yayasan Sekolah Sungai Siluk pada 2019. Pada September 2025, ia membuat program Srawung Literasi selama 4 hari. Ia berharap, Srawung Literasi bisa dilaksanakan setiap tahun.
Selengkapnya, berikut ini, wawancara radio Idola Semarang bersama Kuat Kuart pendiri sekaligus ketua TBM Jembatan Edukasi Siluk di Dusun Siluk Bantul Yogyakarta.(yes/her)
Simak podcast wawancaranya: