Semarang, Idola 92.6 FM-Sosok pendongeng satu ini dikenal sebagai seorang pendongeng nasional dan pencerita visual (visual storyteller). Ia menjadi guru bagi anak-anak yang mempunyai jiwa mendongeng. Salah satu murid yang dibimbingnya adalah Ardika dari SDN Palebon 01 Semarang yang berhasil meraih Juara 1 pada Lomba Mendongeng SD FLS3N Tingkat Nasional 2025. Mewakili Provinsi Jawa Tengah dan berjuang di babak final yang diadakan di Jakarta, Ardika mengalahkan peserta lain dengan cerita yang menginspirasi tentang gizi anak.
Sosok pendongeng itu adalah Kempho Ananta atau akrab disapa Kak Kempho, owner Sanggar CerGam dari Kota Semarang dan Juru Kisah Nasional – Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI). Ia saat ini juga tercatat sebagai ketua umum PPMI.
Kak Kempho menyampaikan di Sanggar CerGam yang berada di Jalan Panda Timur Palebon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang itu, ada dua kelas belajar yakni menggambar dan bercerita. Semua untuk umum. Usia anak-anak sampai dewasa.

Dari kecil, Kak Kempho tak asing dengan dua dongeng. Bahkan sejak kecil, kakek-neneknya selalu mendongeng. Hingga akhirnya terbawa untuk menyampaikan materi pelajaran kepada murid-muridnya dengan gaya bercerita. ”Saya profesinya sebagai guru dan aktif sebagai guru, kebetulan saya pertama kali mengajar di TK. Nah kebetulan ada lomba untuk guru TK. Cabang lombanya –bergambar dan bercerita, dan kala itu menjadi juara satu tingkat nasional,”ungkap Kak Kempho yang awalnya gak ada niatan jadi pendongeng kepada radio Idola Semarang, pagi (09/12) tadi.

Kini, Kak Kempho dikenal karena keahliannya dalam mendongeng. Ia kerap diundang ke berbagai acara termasuk peringatan Hari Dongeng Sedunia untuk menghibur anak-anak dan mempromosikan literasi. Cerita dan Gambar. Dua kegiatan yang ia tekuni saat ini. Tak hanya itu, ia juga aktif di media sosial terutama Instagram, dengan akun @kempho.antaka yang digunakan untuk membagikan kegiatan dan promosinya.
Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Kempho Ananta, owner Sanggar CerGam dari Kota Semarang. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya:












