Dua orang perempuan sedang merangkai hampers yang dijual melalui media sosial.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pemprov Jawa Tengah akan mengembangkan sektor ekonomi kreatif (ekraf), karena sektor tersebut menjadi salah satu tulang punggung perekonomian di provinsi ini.

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan pengembangan ekonomi kreatif akan diperkuat, dengan sinergitas dan rencana bersama yang dijalin Kementerian Ekonomi Kreatif. Hal itu dikatakan saat ditemui di kantornya, kemarin.

“Ekonomi kreatif ini salah satu tulang punggung ekonomi di Jawa Tengah. Pelaku ekonomi kreatif akan menciptakan pekerjaan untuk diri sendiri dan orang lain, sehingga potensi ini harus kita garap,” kata Luthfi.

Menurut Luthfi, heterogenitas masyarakat Jateng secara tidak langsung menciptakan peluang dan potensi ekonomi kreatif yang beragam.

Misalkan potensi bidang jasa, boga, kriya, fesyen dan lainnya.

Potensi-potensi tersebut juga akan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Salah satu event-nya adalah penyelenggaraan Solo Raya Great Sale. Event itu digadang-gadang sebagai langkah untuk menciptakan dan menumbuhkan perekonomian baru, salah satunya melalui sektor ekonomi kreatif,” jelasnya.

Lebih lanjut Luthfi menjelaskan, Pemprov Jateng sudah memulai langkah aksi pengembangan ekosistem ekonomi kreatif.

Mulai dengan mengembangkan SDM pelaku ekonomi kreatif, mengadakan pelatihan berbasis kompetensi disertai sertifikasi bagi pelaku ekonomi kreatif dan dukungan sosialisasi dan sertifikasi HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual).

“Kami juga menjembatani pembentukan kabupaten/kota kreatif di Jawa Tengah, mendorong pembentukan KEK kabupaten/kota di Jawa Tengah dan memberi ruang kepada pelaku ekraf untuk berekspresi, bersinergi, membangun jejaring melalui event secara regular Semarak KaTa Kreatif,” pungkasnya. (Bud)