PIS mengapalkan muatan lembaran baja dari Morowali ke Cilegon.

Semarang, Idola 92,6 FM-Pertamina International Shipping (PIS) mengapalkan muatan slabsteel atau lembaran baja sebanyak 30.400 metrik ton, dari Morowali menuju Cilegon.

Keberhasilan pengapalan lembaran baja ini, membuktikan komitmen PIS dalam mendukung hilirisasi industri baja nasional serta memerluas portofolio perusahaan di segmen dry bulk.

Plt. Direktur Gas, Petrokimia dan Bisnis Baru PIS Irfan Zainul Fikri mengatakan angkutan bertolak dari Pelabuhan Bahodopi di Kawasan Industri Morowali, menuju Pelabuhan Cigading Cilegon. Pernyataan itu disampaikan melalui siaran pers, kemarin.

Menurut Irfan, lembaran baja tersebut merupakan milik PT Krakatau Posco, anak usaha dari PT Krakatau Steel.

“Pengapalan ini akan menjadi pintu bagi PIS dalam mendukung masa depan hilirisasi industri baja, sebagaimana pertumbuhan kebutuhan industri manufaktur dan konstruksi di Indonesia dan juga mendorong portofolio bisnis baru dalam segmen angkutan dry bulk bagi PIS,” kata Irfan.

Irfan menjelaskan, langkah tersebut memerkuat peran PIS sebagai bagian dari ekosistem strategis untuk memerlancar arus distribusi hasil produksi dalam negeri dan mendukung program hilirisasi nasional yang digalakkan pemerintah.

Dengan mendekatkan bahan baku dan produk antara pusat produksi dan kawasan industri, PIS turut mendorong efisiensi dan nilai tambah ekonomi serta penguatan rantai pasok domestik.

“Langkah ini juga menjadi salah satu strategi PIS untuk meningkatkan kontribusi pendapatan dari pasar non-captive, yang saat ini berada di angka 19,2 persen dari total pendapatan PIS pada paruh pertama tahun 2024. Dengan terus memperluas pasar dan layanan di luar ekosistem Pertamina Group, PIS menegaskan posisinya sebagai pemain global di sektor logistik energi dan maritim,” jelasnya.

Lebih lanjut Irfan menjelaskan, pengapalan lembaran baja tersebut menambah portofolio PIS dalam pengangkutan muatan dry bulk.

Sebelumnya, PIS berhasil mengangkut produk dry bulk green coke tujuh ribu metrik ton dan pupuk lima ribu metrik ton dalam setiap pengangkutan.

“Pengangkutan dry bulk sesuai dengan rencana PIS untuk memperluas diversifikasi pengangkutannya. Kami tetap fokus pada bisnis inti, yakni pengangkutan BBM dan elpiji,” pungkasnya. (Bud)

Artikel sebelumnyaPertaLife Insurance Bukukan Premi Rp1,25 Triliun
Artikel selanjutnyaSambut CMSE 2025, Roadshow Sekolah Pasar Modal Bakal Sambangi 5 Perguruan Tinggi di Jateng