Lewat Bandara Yogyakarta, Pemprov Jateng Akan Mampu Dongkrak Wisata Borobudur

Peresmian Yogyakarta International Airport
Presiden Joko Widodo memberi sambutan sebelum meresmikan Yogyakarta International Airport, Jumat (28/8) kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah merasa terbantu dengan keberadaan Yogyakarta International Airport, yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada Jumat (28/9) kemarin. Sebab, dengan keberadaan bandara yang berjarak 60 kilometer dari Candi Borobudur itu akan mampu mendongkrak potensi pariwisata.

Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pengembangan pariwisata di sekitar Borobudur akan semakin terangkat, dengan keberadaan Yogyakarta Internation Airport itu. Sebab, kawasan penyambung bandara pengganti Adi Sutjipto telah terbangun sejumlah infrastruktur memadai.

Ganjar menjelaskan, akses menuju ke kawasan obyek wisata di Borobudur akan semakin mudah dan jarak tempuh yang dekat. Sehingga, para wisatawan mancanegara tidak perlu turun di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang atau Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo yang jaraknya relatif jauh.

Menurutnya, kerja sama dengan Pemprov DIY akan semakin intens di dalam menggarap sektor pariwisata secara bersama.

“Dan tentu sebagai gubernur Jawa Tengah merasa terbantu. Yogya-Jateng makin akrab, karena nanti kami juga punya kepentingan mengembangkan Borobudur. Pekerjaan bandara ini juga paling cepet, pasti di balik ini ada kontraktor-kontraktor dan insinyur yang hebat-hebat,” kata Ganjar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan jika pembangunan Yogyakarta International Airport dikerjakan dalam waktu 20 bulan dan anggaran yang dihabiskan Rp11,3 triliun. Bandara tersebut memiliki panjang runway 3.250 meter, dan bisa didarati pesawat jenis Airbus A380 dan Boeing 777.

“Bandara ini akan mampu menampung 20 juta penumpang per tahun, dan bukan tugas yang ringan untuk bisa mendatangkan jumlah itu,” ujar Jokowi waktu itu.

Lebih lanjut Jokowi menjelaskan, Yogyakarta International Airport juga dibangun menggunakan desain khusus tahan gempa hingga 8,8 Skala Richter dan bencana gelombang tsunami setinggi 12 meter. (Bud)