Refleksi Hari Kebebasan Pers Sedunia: Bagaimana Situasi Kebebasan Pers di Indonesia?

Hari Kebebasan Pers Sedunia 2023
Ilustrasi/AJI

Semarang, Idola 92.6 FM – Gelombang ancaman terhadap kebebasan pers tak kunjung surut. Tahun lalu, 67 jurnalis terbunuh di seluruh dunia. Pekerja media tidak hanya menjadi sasaran kekerasan secara langsung, tetapi juga di jagat maya.

Dalam catatan Kompas (04/04), ancaman terhadap kebebasan pers pun belum mereda. Intimidasi, penganiayaan, pelecehan, penahanan hingga pembunuhan terhadap pekerja media masih terus terjadi.Kebebasan pers, sebagai landasan demokrasi diserang di seluruh penjuru Bumi.

Sejak tiga dekade lalu, Hari Kebebasan Pers Sedunia diperingati setiap 3 Mei. Harapan demi harapan pada perbaikan kehidupan pers selalu diupayakan. Namun, awan gelap kekerasan terhadap pers tidak kunjung beranjak.

Lalu, merefleksi Hari Kebebasan Pers Sedunia: Bagaimana situasi kebebasan pers di Indonesia? Apa ancaman terbesar pers kita? Dan, bagaimana upaya untuk menangkis serangan kebebasan pers dan perbaikan kehidupan pers?

Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber, yakni: Anggota Dewan Pers, Asmono Wikan. (her/yes/ao)

Simak podcast diskusinya: