Semarang, Idola 92.6 FM – Dompet Dhuafa Jawa Tengah turut memeriahkan Car Free Day (CFD) pekan lalu dengan menggelar Kurbanaval 1444H di kawasan Simpanglima Semarang pada Minggu (18/06/23). Tari Abyor kreasi Sanggar Budaya Sobokartti binaan Dompet Dhuafa Jateng menjadi pembuka rangkaian acara yang menarik perhatian pengunjung CFD.
Acara juga di meriahkan oleh relawan DDV Dompet Dhuafa Jateng yang turut menggelar berbagai kegiatan edukasi interaktif. Di antaranya corat-coret ceria untuk anak-anak. Mereka diajak untuk melatih otot motorik dan perkembangan kognitif dengan melukis layang-layang dan totebag dengan berbagai warna yang indah. Kemudian, keterampilan meronce atau kerajinan manik-manik untuk remaja, hingga cek dan konsultasi Kesehatan untuk orang dewasa serta berbagai usia.
Untuk diketahui, event Kurbanaval digelar sebagai salahsatu upaya edukasi dan mendekatkan kurban dengan berbagai lapisan masyarakat. Dengan berbagai pilihan yang ekonomis diharapkan siapapun dapat berkurban. Kurbanaval ini juga sebagai pembuka dari rangkaian program THK (Tebar Hewan Kurban) Dompet Dhuafa yang berikhtiar untuk melakukan pemerataan distribusi daging kurban ke berbagai daerah di pelosok Nusantara yang membutuhkan. Hal ini dilatarbelakangi oleh adanya ketimpangan distribusi daging kurban dimana ketersediaan daging kurban menumpuk di kota besar saja dikarenakan pekurban yang memang sebagian besar berlokasi di kota.
“Pada dasarnya tidak ada yang salah dengan hal tersebut, dimanapun kita berkurban tetap sah dan insyaallah dicatat sebagai amal ibadah. Namun, dengan adanya ketimpangan tersebut, Dompet Dhuafa melalui program THK ini ingin mengajak masyarakat untuk sesekali berkurban di daerah yang memang jarang dilaksanakan kurban,” kata Zaini Tafrikhan selaku Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Jateng, dalam siaran persnya.
Menurut Zaini, di berbagai wilayah yang pernah dikunjungi Dompet Dhuafa, masih banyak di dapati masyarakat yang bahkan hanya dapat makan daging itu ketika momen Idul Adha, itupun jika ada yang berkurban. Bahkan, di pedalaman Sulawesi sana kita jumpai lansia yang sehari-hari hanya makan nasi dan air garam,” tutur Zaini.
Menanggapi kepedulian Dompet Dhuafa, Bambang, salah satu pengunjung CFD Minggu lalu, mengapresiasi upaya Dompet Dhuafa. Bambang angkat topi untuk Dompet Dhuafa Jateng. Ia sekeluarga merasakan manfaat dari kegiatan Minggu lalu.
“Tidak hanya edukasi dan kemudahan kurban yang ditawarkan kepada masyarakat, tapi juga mengantarkan daging kurban kepada mereka yang tidak terjangkau. Pagi ini saya sangat senang. Badan bugar, pikiran segar, anak saya juga jadi riang turut melukis bareng kakak-kakak relawan. Kalau bisa tiap pekan dibikin acara begini,” harap Bambang. (ims/her)