Gubernur Ahmad Luthfi mendengarkan aduan dari orang tua calon murid saat melapor ke SPMB 2025.

Semarang, Idola 92,6 FM-Posko Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025 di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah, didatangi sejumlah orang tua calon murid.

Sejumlah orang tua calon murid mengadukan kendala, dalam pendaftaran di antaranya terkait alamat dan nomor induk kartu keluarga (KK).

Gubernur Ahmad Luthfi mengatakan memang diketahui ada beberapa kendala dalam SPMB SMA/SMK negeri seperti alamat rumah, nomor registrasi KK dan lainnya. Hal itu dikatakan saat meninjau Posko SPMB 2025, kemarin.

Menurut Luthfi, seluruh aduan dari orang tua calon siswa sudah dilayani petugas dengan baik.

“Di Jawa Tengah memang saya wanti-wanti tentang profesionalisme. Petugas harus melayani dengan cara tersenyum, ramah,” kata Luthfi.

Luthfi menjelaskan, hal paling pokok terkait SPMB SMA/SMK/SLB negeri di Jateng tidak mengenal istilah titip-titip dengan tagline “No Titip-titip, No Jastip”.

Pendaftaran harus sesuai dengan kemampuan calon anak didik, dan orang tua murid tidak boleh memaksakan kehendak.

“Gak oleh titip-titip, tidak boleh terima jasa titipan. Semuanya normatif apa adanya, sehingga anak didik kita yang akan datang di Jawa Tengah menjadi anak didik yang betul-betul profesional,” pungkasnya. (Bud)