Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Perwakilan Ombudsman RI Jateng Sabarudin Hulu ikut memeriksa keabsahan piagam penghargaan calon siswa.

Semarang, Idola 92,6 FM-Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah melakukan monitoring, pelaksanaan penerimaan murid baru di SMAN 2 Semarang, kemarin.

Pengawasan di SMAN 2 Semarang adalah hari kedua, dari sebelumnya melakukan pengawasan di SMAN 1 Semarang.

Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi Perwakilan Ombudsman RI Jateng Sabarudin Hulu mengatakan pihaknya melakukan monitoring pelayanan panitia SPMB, di satuan Pendidikan Kota Semarang.

Sabar menjelaskan, dari monitoring SPMB yang dilakukan itu terpantau ditemukan kendala berupa perbedaan titik koordinat ataupun alamat.

“Terpantau adanya perbedaan titik koordinat atau alamat. Ketika ada persoalan terkait perbedaan titik koordinat, maka yang harus dilakukan adalah pembatalan verifikasi dan kemudian dilakukan pembetulan. Itu dilakukan sendiri oleh calon murid baru, kecuali kalau perlu bantuan untuk difasilitasi hal-hal yang sesuai dengan kewenangan panitia,” kata Sabar.

Menurut Sabar, apabila calon murid baru mengalami hal tersebut maka harus dilakukan pembatalan verifikasi dan dilakukan pembetulan yang dikerjakan calon siswa sendiri.

“Temuan lainnya yang disampaikan oleh panitia pada saat verval piagam untuk jalur prestasi. Calon siswa menggunakan piagam paduan suara yang terbit tahun 2022. Saat dikonfirmasi kepada calon siswa, dijawab bahwa pelaksanaan lomba yakni saat masih duduk di sekolah dasar dan dalam piagam tertera penghargaan gold,” jelasnya .

Lebih lanjut Sabar menjelaskan, panitia harus berhati-hati dan menelusuri informasi kejuaraan tersebut.

Ombudsman juga meminta kepada panitia verval piagam, untuk teliti atas temuan panitia di SMAN 2 Semarang guna mencegah piagam penghargaan disalahgunakan.

“Karena kita tidak tahu, apakah piagam ini lolos verifikasi di sekolah lain atau tidak. Tentunya diperlukan verval atas piagam kejuaraan yang diajukan oleh calon siswa untuk memastikan memenuhi syarat atau tidak,” pungkasnya. (Bud)