Kontribusi Perbankan Jateng Untuk UMKM Pariwisata Diperlukan

Semarang, Idola 92.6 FM – Dinas Kebudayaan dan Pariwiwsta (Dinbudpar) Provinsi Jawa Tengah mengharapkan perbankan ikut mengembangkan pariwisata melalui kredit pembiayaan lunak bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sektor pariwisata.

Demikian diungkapkan Kepala Dinbudpar Jateng Prasetyo Aribowo, dalam acara penandatangan perjanjian kerja sama pengembangan industri kreatif berbasis kesenian daerah di Tourist Information Center Kawasan Candi Borobudur Magelang, Kamis (3/11/2016).

“Akan semakin baik, jika perbankan di JawaTengah ikut mengembangkan sektor pariwisata. Saya akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia di Semarang, untuk bisa membantu sektor pariwisata,” tuturnya.

Menurut Prasetyo, belum banyak perbankan yang konsen atau menaruh perhatian terhadap pemberdayaan dan pengembangan pariwisata di Jawa Tengah.

Oleh karena itu, sudah saatnya perbankan ikut andil ambil bagian untuk bisa mengarahkan sayap bisnisnya membantu sektor pariwisata di Jawa Tengah.

Hal itu dikarenakan, saat ini sektor pariwisata merupakan penyumbang devisa negara keempat. Dimana pada 2020 mendatang, pemerintah menargetkan sektor pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia dengan tingkat kunjungan wisatawan mancanegara mencapai 20 juta orang.

Menurut Prasetyo, untuk menyambut 20 juta wisatawan mancanegara pada 2020 mendatang Kementerian Pariwisata menargetkan akan membangun 100 ribu homestay di seluruh lokasi pariwisata di Indonesia.

Sehingga Dinbudpar Jateng siap berkoordinasi dengan perbankan di daerah, untuk mewujudkan pembangunan 100 ribu homestay di lokasi pariwisata di seluruh Indonesia.

“Pemerintah pusat serius dalam pengembangan 10 destinasi wisata salah satunya adalah Candi Borobudur. Salah satu pengembangannya dengan pembangunan 100 ribu homestay, dan perbankan mari ikut berkontribusi memberikan kredit lunak kepada investor homestay,” tukasnya.

Dijelaskannya, khusus di Jawa Tengah pembangunan homestay akan difokuskan di sekitar kawasan Candi Borobudur dan menjadikan pusat dari pariwisata provinsi setempat.

Sebab, Candi Borobudur menjadi satu dari 10 destinasi pariwisata di Indonesia yang mendapat kucuran dana sebesar US$204 juta dari United Nations World Tourism Organization.

Bantuan dana yang diterima Jawa Tengah, jelas Prasetyo, akan digunakan untuk mengoneksikan tiga bandara di Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Seperti diketahui, Menteri Pariwisata Arief Yahya baru-baru ini mendatangi kantor United Nations World Tourism Organization di Madrid Spanyol.

Dalam kunjungan itu, ada tiga poin untuk memajukan pariwisata Indonesia. Yakni Go Digital, Homestay dan Sustainable Tourism Certification. (Budi A/Diaz A)