Semarang, Idola 92.6 FM – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan ketidakpastian ekonomi global masih tetap tinggi. Hal ini akibat masih berlangsungnya negosiasi tarif resiprokal antara Amerika Serikat dengan sejumlah negara dan memanasnya perang di Timur Tengah.
Perry mengatakan, kondisi ini memerlukan kewaspadaan dan penguatan koordinasi kebijakan untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi Indonesia perlu terus didorong di tengah ketidakpastian global akibat tarif AS dan ketegangan geopolitik. Berbagai respons kebijakan dinilai perlu terus diperkuat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik dari sisi permintaan domestik maupun eksternal.
Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia membaik pada semester II-2025. Secara keseluruhan, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2025 berada dalam kisaran 4,6-5,4%.
Lalu, mewaspadai ketidakpastian ekonomi; bagaimana cara kita menyiapkan ‘peredam’ untuk mengurangi guncangannya? Apa saja perlindungan yang perlu diberikan pada kelompok rentan?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan narasumber: Prof Ari Kuncoro (Ekonom Universitas Indonesia) dan Mohammad Faisal (Direktur Eksekutif CORE Indonesia). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: